Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 5 Juta Santri se-Indonesia, Pesantren Punya Peran Strategis Mitigasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 11/07/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPesantren yang ada di Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya memitigasi perubahan iklim.

Hal tersebut mengemuka dalam salah satu acara bertajuk Indonesia Climate Change Expo and Forum (ICCEF) 2023 di Surabaya, Jawa Timur, yang digelar pada Kamis (6/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023).

Ustaz Syahruddin dari Universitas Darussalam Gontor dalam sebuah seminar pada Jumat (7/7/2023) mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 5 juta santri di seluruh Indonesia.

Baca juga: Dampak Jangka Panjang Perubahan Iklim Berdasarkan Benua

Setiap santri dididik untuk menjadi khalifah di muka bumi dalam mengelola alam semesta secara bijak, sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (10/7/2023).

“Pesantren mengajarkan para santrinya untuk menjaga bumi di setiap aktivitas sehari-hari seperti menghemat air wudu, mengolah limbah menjadi kompos, termasuk menanam dan merawat lingkungan,” ujar Syahruddin.

Sementara itu, Ketua Bidang Agama Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Lia Istifhama menyampaikan, santri perempuan mempunyai peran strategis dalam aksi iklim.

Lia berujar bahwa pada umumnya, perempuan cenderung memiliki empati dan kepedulian yang lebih dibanding laki-laki.

Baca juga: Perbedaan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Santri perempuan memiliki potensi dan peranan yang strategis tidak hanya melakukan upaya pelestarian lingkungan secara individu, namun juga mampu mengajak teman dan keluarga untuk bertindak secara ekologis,” tutur Lia.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menjelaskan bahwa pemerintah provinsi saat ini telah memiliki program sedekah iklim melalui berbagai kegiatan.

Contohnya adalah pembagian bibit, gerakan penanaman pohon, rehabilitasi lahan kritis, dan pelestarian ekosistem mangrove.

“Semua itu terus dilaksanakan setiap tahun untuk mengantisipasi isu global yaitu perubahan iklim. Pemerintah daerah pun senantiasa melibatkan berbagai unsur masyarakat termasuk sejumlah pondok pesantren untuk berkolaborasi,” ucap Jumadi.

Baca juga: Wakil Rakyat Didesak Berperan Aktif Antisipasi Perubahan Iklim

Jumadi menuturkan, pembagian bibit dan penanaman dilakukan karenapohon berfungsi untuk menyerap karbon dan memberikan oksigen bagi kehidupan.

Sedangkan gerakan rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem mangrove mampu menekan lahan kritis dalam empat tahun terakhir.

“Sejumlah lahan kritis telah berhasil kita pulihkan melalui berbagai aksi nyata pemerintah dan berbagai elemen masyarakat,” ujar Jumadi.

Target ke depan, akan terus kita galakkan upaya mitigasi perubahan iklim bersama para pihak untuk terus bersama-sama melestarikan lingkungan,” imbuhnya.

Baca juga: Krisis Keanekaragaman Hayati Tak Lepas dari Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Pemerintah
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Pemerintah
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
LSM/Figur
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Pemerintah
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
LSM/Figur
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Pemerintah
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Pemerintah
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
LSM/Figur
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Pemerintah
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
Pemerintah
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
LSM/Figur
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
LSM/Figur
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau