Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Optimistis AIDS Berakhir 2030

Kompas.com - 15/07/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Lembaga PBB yang bertugas menangani AIDS, UNAIDS, meyakini bahwa AIDS dapat berakhir pada 2030.

Eliminasi AIDS merupakan salah satu target dalam tujuan nomor tiga Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.

Keyakinan berakhirnya wabah AIDS pada 2030 tersebut dituangkan UNAIDS dalam laporan terbaru berjudul The Path that Ends AIDS yang dirilis pada Kamis (13/7/2023).

Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima mengatakan, laporan terbaru tersebut berisi data dan studi kasus yang menyoroti bahwa mengakhiri AIDS adalah pilihan politik dan alokasi keuangan dari para pemimpin.

Baca juga: Apa Itu HIV dan AIDS? Kenali Perbedaannya Berikut...

Warisan

Byanyima menuturkan, mengakhiri AIDS akan menjadi warisan yang sangat besar bagi generasi mendatang.

“Mereka (para pemimpin) dapat dikenang oleh generasi mendatang sebagai orang yang menghentikan pandemi paling mematikan di dunia. Mereka bisa menyelamatkan jutaan nyawa dan melindungi kesehatan semua orang. Mereka dapat menunjukkan apa yang dapat dilakukan kepemimpinan,” kata Byanyima dalam siaran pers.

Untuk diketahui, AIDS adalah suatu kondisi di mana orang yang terinfeksi HIV telah menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan HIV adalah virus yang dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, belum ada obat yang menyembuhkan HIV dan AIDS. pengobatan hanya seputar perawatan agar pasien bisa hidup dengan normal.

Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang efektif, kebanyakan orang dengan HIV tidak akan berkembang kondisinya menjadi AIDS dan bisa hidup dengan normal.

Baca juga: RSUD Abdoer Rahem Situbondo: 30 Pasien HIV AIDS di Situbondo Masih Usia SMP

Kasus stagnan

Dilansir dari The Mesenger, UNAIDS memperkirakan bahwa ada 39 juta kasus HIV di seluruh dunia pada 2022. Jumlah ini meningkat sekitar 4 juta kasus dari 2012 yaitu 35 juta kasus global.

Bisa dikatakan, kenaikan kasus HIV di seluruh dunia adalah ratusan ribu per tahunnya dari 2012 hingga 2022. Bila dibandingkan,beberapa dekade sebelum 2012, setiap tahun ada jutaan kasus HIV didiagnosis setiap tahunnya.

Laporan tersebut menyoroti bahwa penanganan HIV dinilai berhasil ketika kepemimpinan politiknya kuat.

Kemajuan paling besar terjadi di negara dan wilayah yang memiliki investasi keuangan paling besar,seperti di Afrika bagian timur dan selatan. Di sana, infeksi HIV baru telah berkurang sebesar 57 persen sejak 2010.

Ada lima negara yang mendapat nilai paling tinggi dalam menangani HIV dan AIDS yaitu Botswana, Eswatini, Rwanda, Tanzania, dan Zimbabwe.

Baca juga: BPS: Kasus HIV/AIDS di Situbondo Mencapai 1.297 Kasus

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

LSM/Figur
Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau