JAKARTA, KOMPAS.com - PT ABB Sakti Indonesia terus mendukung program efisiensi dan konservasi energi Nasional dengan menggandeng Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) pada kegiatan Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE 2023) yang diselenggarakan 12-13 Juli 2023.
Kolaborasi ini dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mendukung Gerakan Energy Efficiency Movement (EEM) yang menandai komitmen kedua belah pihak dalam memberikan solusi terbaik bagi penerapan efisiensi energi di Indonesia.
Selain itu juga mendukung upaya pemerintah dalam melakukan percepatan implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi sebesar 31,89 persen tahun 2030 melalui target dukungan internasional sebesar 43,20 persen dan menuju Net-Zero pada tahun 2060.
Baca juga: Optimalisasi EBT Dukung Ketahanan Energi Nasional
Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Vice President sekaligus Head of Motion Business PT ABB Sakti Industri Chen Kang Tan, dan Chairman Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) Soedjono Respati.
Melalui kolaborasi ini, kedua belah pihak saling bertukar informasi mengenai langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi dan upaya konservasi di Indonesia, mengeksplorasi langkah-langkah konkrit tersebut, serta meluaskan penyebaran informasi mengenai Gerakan Efisiensi Energi Global di antara para pelaku usaha, industri dan komunitas-komunitas terkait di Indonesia.
Chen Kang mengatakan, melalui kerjasama ini ABB Indonesia dan MASKEEI dapat meningkatkan efisiensi sektor industri di Indonesia sekaligus mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan target Net-Zero pada tahun 2060 atau lebih cepat, sebagai bagian integral dari tujuan pembangunan menyeluruh menuju ekonomi maju pada tahun 2045.
Kerjasama ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam melakukan efisiensi energi sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengatur penyediaan dan pemanfaatan energi secara berkelanjutan.
Soedjono Respati mendukung tercapainya tujuan Nasional terhadap pengembangan energi bersih dan berkelanjutan melalui gerakan konservasi dan penghematan energi.
Baca juga: Percepat Transisi Energi Perlu Kerja Sama Semua Pihak
“MASKEEI terus membuka pintu selebar-lebarnya untuk peluang kolaborasi dengan semua pihak. Kami percaya melalui kolaborasi MASKEEI dan ABB Indonesia dapat meningkatkan upaya efisiensi energi di sektor industri,” ujarnya.
Soedjono mengharapkan dapat terus meningkatkan komitmen dalam peningkatan efisiensi di sektor industri Indonesia serta memberi manfaat, kontribusi, dan dorongan pada peningkatan efisiensi energi.
Selain itu juga untuk pengembangan energi bersih dalam rangka menjawab tantangan transisi energi global menuju pemanfaatan energi bersih (clean energy) demi pembangunan berkelanjutan.
Inisiatif kolaborasi ini lahir dari kesadaran bahwa dunia berubah dengan cepat, dan manusia menghadapi tantangan besar yang tidak pernah dihadapi sebelumnya.
Pada tahun 2050, diperkirakan populasi global akan meningkat menjadi 9,7 miliar. Di atas populasi yang meningkat, kita akan menghadapi migrasi dan urbanisasi yang sangat besar, memusatkan jumlah penduduk yang tinggi di kota-kota, terutama di Jakarta.
Perekonomian global diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat selama periode yang sama. Ini akan menyebabkan peningkatan tajam dalam permintaan energi, yang pada gilirannya akan mempercepat perubahan iklim.
Baca juga: Tiga Sasaran Keberlanjutan di Forum Bisnis Energi ASEAN 2023
Karena populasi dunia dan permintaan bahan baku terus meningkat, pasokan bahan mentah yang sangat penting menjadi terbatas.
Selama puluhan tahun, ABB melalui produk-produknya, terutama variable speed drive, selalu berupaya membawa solusi yang mendorong industri, bangunan, dan transportasi untuk mengurangi konsumsi energi motor elektrik.
Motor elektrik memainkan peran penting dan biasanya merupakan pengguna listrik tunggal terbesar dalam pengaturan industri dan komersial,yang bertanggungjawab terhadap seluruh elektrifikasi operasional.
Mulai dari menyalakan mesin dan menggerakkan sabuk konveyor, hingga mendorong udara melalui sistem ventilasi serta mengangkat atau menurunkan elevator.
Sebesar 45 persen elektrifikasi global dikonversi oleh penggerak listrik dan kurang dari 20 persen motor elektrik di dunia dikendalikan oleh drive.
Tahun 2040, permintaan motor listrik berlipat ganda
Sistem drive ABB menjadi pengontrol energi yang digunakan oleh motor elektrik guna menyesuaikan dengan kebutuhan dayanya, telah terbukti mengurangi penggunaan listrik sebanyak 80 persem.
Baca juga: Tiga Sasaran Keberlanjutan di Forum Bisnis Energi ASEAN 2023
Solusi ini memainkan peran penting dalam membantu bisnis mengurangi biaya energi dan mendukung tujuan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.
Sebagai penyedia sistem motor elektrik dan drive, ABB Motion merupakan pemain global #1 untuk sistem motor elektrik.
Dan sebagai pemimpin industri, ABB memiliki potensi, tanggungjawab, serta peluang untuk mendorong perubahan berkelanjutan dalam konversi elektrifikasi yang memungkinkan dunia memenuhi permintaan energi yang terus meningkat sambil melakukan pemangkasan emisi dan pelestarian sumber daya.
Lebih lanjut, Tan juga menjelaskan bahwa efisiensi energi menjadi prioritas utama di Indonesia.
“Kami ingin sektor industri dan dunia usaha mengetahui bahwa ABB terbuka untuk menjalin kemitraan strategis dengan para pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan tersebut guna mencapai efisiensi energi dan efektivitas bisnis yang optimal,” tambahnya.
Baca juga: 5 Upaya Pelestarian Sumber Air, Bisa Dimulai dari Diri Sendiri
Dalam lanskap global saat ini, kebutuhan mendesak akan efisiensi energi telah menjadi hal yang terpenting. Dunia tengah menghadapi tantangan perubahan iklim dan berusaha untuk mengurangi jejak karbon, untuk itu penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan efisiensi energi.
“Tujuan kami adalah membantu industri dan dunia usaha memenuhi kebutuhan kinerja mereka sekaligus mengurangi dampaknya terhadap lingkungan,” jelas Tan.
Sebelumnya pada tahun 2021, ABB meluncurkan Gerakan Efisiensi Energi (Energy Efficiency Movement), sebuah forum global yang menyatukan pemangku kepentingan dengan visi yang sama, untuk berinovasi dan bertindak demi dunia yang lebih hemat energi seperti Alfa Laval, Danfoss, Honeywell, dan Microsoft.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya