Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh Reverse Osmosis (RO), Saring 99,99 Persen Polutan Air

Kompas.com - 17/07/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Bukan rahasia umum lagi bahwa ada banyak masyarakat yang tinggal di perkotaan bergantung terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) untuk kebutuhan air minumnya.

Higienitas, kepraktisan, dan ketersediannya yang terus ada di toko kelontong terdekat menjadi salah satu faktor utama mengapa ketergantungan terhadap AMDK cukup tinggi.

Di sisi lain, ada beberapa masyarakat yang lebih memilih untuk memasak air produksi perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat.

Baca juga: 5 Upaya Pelestarian Sumber Air, Bisa Dimulai dari Diri Sendiri

Selain itu, ada pula masyarakat yang memiliki menyaring air PDAM atau air sumurnya sendiri untuk air minum.

Salah satu teknologi yang telah teruji menyaring air biasa menjadi air minum secara efisien dan aman di rumah adalah reverse osmosis (RO).

Edukator air dan udara bersih lulusan Teknik Lingkungan University of Michigan AS, Ivan S Jayawan, mengatakan bahwa RO adalah salah satu teknologi terbaik dalam penyaringan air.

“(RO) salah satu yang terbaik, bisa menyaring 99,99 persen polutan yang umumnya ada di air kita,” kata Ivan yang juga merupakan dosen Teknik Sipil di Universitas Kristen Krida Wacana saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Ivan mengutarakan, sesuai namanya, prinsip kerja RO adalah membalik proses osmosis air melalui membran semi permeable.

Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Layak Bantu Turunkan Angka Stunting

Saat proses pembalikan osmosis, dibutuhkan tekanan. Sehingga terpisahlah antara air bersih dengan polutannya melalui membran tersebut. Penyaringan dengan RO sampai pada tahap monovalen ion.

Ivan menuturkan, RO bisa langsung dipakai untuk memfiltrasi air dari PDAM untuk dijadikan air minum di rumah. Berbagai bakteri dan virus dapat tersaring melalui proses ini.

Selain itu, air sumur juga bisa difiltrasi dengan RO. Akan tetapi, perlu dicek terlebih dahulu kandungan air sumurnya.

Sebab, tingkat kejernihan dan polutan air sumur bisa memengaruhi masa pakai membran di RO.

“Kalau air sumur bisa secara teknisnya enggak masalah. Kalau enggak dicek dulu, tidak tahu apa saja yang ada di dalam (kandungan air sumur) ada apa saja,” ucap Ivan.

Baca juga: 5 Dampak Kelangkaan Air Terhadap Kehidupan

Masa pakai 

Ilustrasi air keran. Teknologi reverse osmosis (RO) bisa membuat air keran menjadi air siap minum. Teknologi RO juga bisa menambahkan mineral sehat ke dalam air keran siap diminum tersebut. Kompas.com/Josephus Primus Ilustrasi air keran. Teknologi reverse osmosis (RO) bisa membuat air keran menjadi air siap minum. Teknologi RO juga bisa menambahkan mineral sehat ke dalam air keran siap diminum tersebut.

Masa pakai membran RO sangat bergantung terhadap kadar polutan yang ada di dalam air yang hendak disaring.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau