KOMPAS.com – Sejumlah perusahaan telah menerapkan isu Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam program-program mereka.
Sebagai contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mengimplementasikan sembilan dari 17 tujuan SDGs dalam programnya.
VP ESG BCA Louw Leng Hian mengatakan, perusahannya menerapkan kesembilan tujuan tersebut yakni tujuan nomor tiga kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan nomor empat pendidikan berkualitas, tujuan lima kesetaraan gender, serta tujuan tujuh energi bersih dan terjangkau.
Baca juga: Lestari, Inisiatif KG Media Percepat SDGs di Indonesia Resmi Meluncur
Selai itu tujuan pekerjaan layak dan ekonomi, tujuan sembilan industri inovasi dan infrastruktur, tujuan 10 berkurangnya kesenjangan, tujuan 13 penanganan perubahan iklim, dan tujuan 16 perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat.
Kesembilan tujuan SDGs tersebut diterapkan melalui berbagai macam program dari mulai sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, pengelolaan sampah, dan lain-lain.
“Setiap tujuan SDGs ada realisasinya dalam mendukung program SDGs tersebut,” kata Louw dalam Intimate Roundtable dan Soft Launching KG Media Lestari di Menara Kompas, Jumat (28/7/2023).
Tahun lalu, BCA menyabet penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 sebagai terbaik kedua Kategori Pelaku Usaha Besar dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baca juga: Pengembangan Anak Usia Dini Termasuk Prioritas SDGs
Low menuturkan, ada tiga program yang mendapat penilaian tinggi dari Kementerian PPB/Bappenas yaitu desa wisata binaan, konservasi orang hutan, dan program pendidikan bagi masyarakat berupa beasiswa.
Dia menyampaikan, program-program terkait SDGs difokuskan oleh BCA sejak 2019 dan merupakan penyelarasan dari program-program sebelumnya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga menerapkan SDGs dalam program-program mereka.
EVP CSR BRI Ganjar Nugraha menuturkan, program penerapan SDGs di BRI dituangkan ke tiga pilar utama yaitu pendidikan, lingkungan, dan ekonomi melalui pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Riset KG Media: Gen Z Punya Peran Krusial Percepat SDGs di Indonesia
“Dari sisi lingkungan, misalnya, kami ada (program) untuk waste management (manajemen sampah) untuk klaster-klaster dan juga sampah,” kata Ganjar.
Sedangkan ekonomi berupa pemberdayaan kelompok yang termarjinalisasi, seperti penyandang disabilitas dan perempuan, untuk peningkatan kapasitas perekonomiannya.
Dari sektor pendidikan contohnya adalah membantu meningkatkan nilai nasionalisme serta merenovasi sekolah di wilayah-wilayah perbatasan.
Ganjar memaparkan, program-program dari BRI terkait SDGs telah berjalan selama empat tahun terakhir dan merupakan penyesuaian dari program yang telah eksis terlebih dulu.
Baca juga: Kurangnya Publikasi SDGs dari Perusahaan Dapat Berdampak Buruk
Di pihak lain, Chief Corporate Affairs Engagement and Sustainability L'Oreal Indonesia Melanie Masriel menuturkan bahwa pihaknya juga telah menerapkan isu SDGs dalam programnya.
Melanie berujar, dari ke-17 tujuan SDGs, L'Oreal hampir memenuhi semuanya kecuali tujuan nomor dua tanpa kelaparan karena industri yang digeluti kurang relevan dengan isu tersebut.
Penerapan isu SDGs L'Oreal tertuang dalam satu payung besar yaitu L'Oreal for The Future. Setiap merek di bawah grup L'Oreal memiliki program masing-masing.
“Kami memastikan bahwa keberlanjutan dalam bisnis tak hanya berdampak kepada lingkungan tapi juga memberikan dampak berlebih ke sosial,” ucap Melanie.
Beberapa contoh program dari grup L'Oreal seperti pemebrdayaan perempuan, manajemen air, pengurangan emisi karbon, formulasi produk dengan sains hijau, dan lain-lain.
Baca juga: Pembaca Rela Bayar Lebih untuk Merek yang Terapkan SDGs
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya