Kemenperin Manfaatkan "Digital Learning" Petrokimia Gresik untuk Pendidikan

GRESIK, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, terus memantapkan kerja sama yang dilakukan. Salah satunya, kerja sama pada bidang pendidikan.

Kedua belah pihak sepakat melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) memanfaatkan digital learning Petrokimia Gresik sebagai materi pembelajaran siswa pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenperin, serta program vokasi Diploma III.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.

Dwi mengatakan, kerja sama yang dilakukan merupakan peran aktif Petrokimia Gresik dalam upaya menguatkan peran perusahaan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul bersama Kemenperin.

Baca juga: Dukung Pendidikan dan Pemberdayaan Terintegrasi, SBI Hadirkan Solusi Academy

Sehingga siap menghadapi tantangan teknologi yang semakin berkembang, perubahan pasar yang cepat dan mendukung akselerasi penerapan industri hijau.

"Kerja sama ini sudah berjalan sejak 2018. Melalui MoU, kami bermaksud melanjutkan partisipasi dalam pengembangan kompetensi SDM di industri kimia. Hal ini, sesuai dengan komitmen perusahaan untuk terus maju bersama masyarakat," ujar Dwi, melalui keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).

Adapun MoU yang ditandatangani memuat dua model kerja sama. Pertama, pemanfaatan digital learning Petrokimia Gresik sebagai materi pembelajaran pada lembaga pendidikan di lingkungan Kemenperin, karena memiliki sejumlah fitur yang dinilai bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran.

Di antaranya, enterprise university yang mendigitalkan pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar secara digital. Sekaligus berkolaborasi, berinteraksi dan mengeksplorasi seluruh kompetensi yang dibutuhkan melalui video based learning, digital handout, ujian secara online, assignment dan coaching.

Baca juga: Martabe Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Pertanian

Selain itu, digital learning juga memiliki platform virtual reality untuk pelatihan interaktif guna memberikan tingkat pemahaman materi yang didesain dengan kondisi nyata.

Ada pula augmented reality atau teknologi yang menggabungkan antara dunia nyata dengan informasi digital, untuk tujuan memperluas dan memperjelas pemahaman manusia sebagai pengguna.

Digital learning juga dilengkapi dengan teknologi 360 plant facility learning, yang memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan mengunjungi pabrik secara virtual. Sehingga hal ini, membuat manusia sebagai pengguna maupun pihak perusahaan bakal diuntungkan.

"Petrokimia Gresik menjadi BUMN pertama yang menggunakan virtual reality, dalam metode pembelajaran digital bagi peserta magang maupun karyawan,” ucap Dwi.

Sementara poin kedua pada MoU yang dilaksanakan, Petrokimia Gresik akan bekerja sama dengan BPSDMI untuk mengembangkan kompetensi karyawan melalui program vokasi Diploma III dengan kampus Mitra Politeknik ATI Makassar dan Politeknik APP Jakarta, sebagai instansi pendidikan di bawah BPSDMI Kemenperin.

Baca juga: Mengenal Tujuan 4 SDGs: Pendidikan Berkualitas

"Petrokimia Gresik akan terus meningkatkan peran dalam pengembangan talenta di Indonesia, sehingga ke depan tenaga kerja tanah air mampu bersaing di pasar global,” tutur Dwi.

Sebelumnya, kerja sama pengembangan SDM antara Petrokimia Gresik bersama Kemenperin dijalankan melalui tiga program, yakni SMK link & match dengan total peserta 302 siswa, kemudian magang guru SMK dengan total peserta 447 guru, serta magang vokasi setara Diploma I dengan total peserta 313 siswa.