Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pentingnya Imunisasi, Putus Penularan Penyakit Berbahaya

Kompas.com - 02/08/2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Imunisasi dapat memutus rantai penularan penyakit berbahaya dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Hal tersebt disampaikan dokter spesialis anak Universitas Indonesia Anton Dharma Saputra dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Sabtu (29/7/2023), sebagaimana dilansir Antara.

"Dengan melakukan imunisasi bagi kita dan anak, kita bisa melindungi orang lain karena ada herd immunity dimana kita memutuskan penularan suatu penyakit dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi," ucap Anton.

Baca juga: Kemenkes Canangkan Gerakan Nasional Imunisasi Polio Tipe 2 di Kabupaten Klaten

Akan tetapi, realita di lapangan menunjukkan bahwa masih ada anak yang belum mendapatkan imunisasi atau vaksin. 

Menurut data WHO, masih ada satu dari lima anak di dunia belum mendapatkan vaksin. Setiap 20 detik, ada anak yang meninggal karena penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi mulai dari kanker hati, tuberkulosis (TBC) paru, tetanus, difteri, polio dengan kelumpuhan hingga kematian, campak, pertussis atau batuk rejan, rubela, dan radang selaput otak.

Anton mengatakan, di Indonesia secara keseluruhan ada 506 kasus anak dan dewasa yang terkena penyakit tetanus.

Baca juga: Puan Ungkap Alasan Pencanangan Imunisasi Polio Nasional Dipusatkan di Jawa Tengah

Dari jumlah tersebut, lima persen atau 25 kasus penyakit tetanus terjadi pada bayi baru lahir, menurut WHO tahun 2017.

“Namun angka mortalitas tetanus menurun jauh sejak dilakukan vaksinasi tetanus toksoid pada ibu hamil,” ungkapnya.

Selain itu, pertusis atau batuk rejan secara global juga masih menjadi ancaman bagi anak.

Data WHO mencatat, pada 2015 di luar negeri ada 24 juta kasus pertusis di mana 142.000 diantaranya meninggal.

Sementara itu, penyakit kulit kuning akibat virus hepatitis B masih ada sekitar 7,1 persen atau 18 juta kasus di dunia.

Baca juga: Jadwal, Usia, dan Jenis Vaksin Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2023

Hepatitis B ditularkan dari ibu kepada anak pada saat melahirkan. Bayi yang ibunya mengidap hepatitis B sekitar 60-90 persennya bisa menyebabkan hepatitis kronik menahun hingga kanker hati.

Anton menjelaskan, cara kerja imunisasi adalah memberikan tubuh vaksinasi dengan memasukkan bakteri maupun virus hidup yang dilemahkan ke dalam tubuh.

Tujuannya agar anak mengenal bakteri tersebut sehingga tubuh membentuk sistem imun atau antibodi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau