Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2023, 12:23 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Kelima, berkomunikasi dan melibatkan seluruh ekosistem rantai nilai untuk mengambil aksi yang sama, mengingat sering kali kontribusi emisi karbon perusahaan dihasilkan secara tidak langsung.

2. Digitize (digitalisasi)

Digitalisasi merupakan langkah penting berikutnya. Perusahaan memerlukan visibilitas yang berkelanjutan atas konsumsi energi dan emisi karbon untuk memperkirakan, serta memvalidasi dampak dari upaya pengurangan karbonnya.

Langkah ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi anomali kinerja dan memastikan perusahaan berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai tujuan dekarbonisasi.

Teknologi digital EcoStruxure Resource Advisor, misalnya, dapat membantu manajemen bangunan mengelola kompleksitas integrasi data dari berbagai sumber.

Baca juga: Kurangi Konsumsi Listrik, Perusahaan Wajib Bangun Infrastruktur Green Data Center

Teknologi ini juga memberikan analisis dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan, serta membuat sistem pelaporan terpusat untuk pengukuran data emisi secara otomatis dan real-time dari ribuan lokasi.

Sistem pengukur power logic dengan pemantauan jarak jauh melalui EcoStruxure Power Monitoring Expert juga memungkinkan manajemen bangunan mengetahui posisi yang harus diberikan tindakan, mengidentifikasi masalah kualitas daya, dan menganalisis konsumsi energi berdasarkan jenis beban untuk fasilitas yang kritis dan intensif terhadap energi.

3. Decarbonize (dekarbonisasi)

Dua tahapan pertama digunakan untuk mempelajari dan mendapatkan wawasan yang dibutuhkan. Sedangkan, tahapan ketiga ini merupakan tindakan nyata yang diambil untuk mengurangi emisi, mendorong efisiensi dan ketahanan sumber daya, dan meningkatkan keuntungan bisnis.

Terdapat empat langkah yang bisa dilakukan manajemen gedung. Pertama, mengadopsi teknologi sistem manajemen gedung.

Kedua, peningkatan efisiensi di tingkat ruangan dengan penggunaan sensor dan perangkat berbasis internet of things (IoT). Tujuannya adalah untuk memaksimalkan penghematan energi dan karbon, serta memastikan kenyamanan penghuni bangunan.

Ketiga, modernisasi infrastruktur bangunan, seperti peralatan distribusi listrik yang sudah usang dan mengoptimalkan desain kelistrikan berbasis software. Keempat, melakukan transisi ke sumber daya terbarukan.

Sistem cerdas manajemen gedung

Solusi sistem manajemen gedung yang terbuka dan cerdas, seperti EcoStruxure Building Operation bisa menjadi pilihan pengelola gedung untuk mewujudkan ketiga tahap di atas.

Sistem manajemen gedung tersebut menyediakan integrasi, visibilitas, dan data yang terintegrasi untuk pengelolaan heating, ventilation, and air-conditioning (HVAC), daya, pencahayaan, keamanan, keselamatan kebakaran, jaringan mikro, stasiun pengisian daya kendaraan listrik, dan sumber energi terbarukan.

Selain itu, ada juga teknologi EcoStruxure Building Advisor yang dapat membantu mengoptimalkan kinerja peralatan melalui pemeliharaan prediktif untuk membantu mencegah penurunan kinerja.

Baca juga: Integrasi Manajemen Energi dan Digital untuk Wujudkan Bangunan Menjadi Smart Building

Sistem itu juga mampu mengidentifikasi kesalahan dan secara proaktif memberikan wawasan penting tentang efisiensi sistem, serta mendeteksi masalah kritikal sebelum terjadi kegagalan.

“Berpegang pada nilai-nilai impact company, kami terus berupaya untuk menjadi mitra digital yang dapat diandalkan dan berdampak positif,” ujar Roberto.

Perusahaan asal Prancis tersebut juga menyediakan layanan konsultasi bagi korporasi dan organisasi seputar program sustainability dalam pengelolaan energi, automasi, dan aksi iklim melalui Schneider Electric Sustainability Business.

Schneider Electric juga mengajak sebanyak-banyaknya pemangku kepentingan, baik swasta maupun publik untuk bergabung menjadi Green Heroes for Life (GHfL).

“Caranya adalah dengan membangun supporting ecosystem yang mempermudah dimulainya perjalanan sustainability dengan aksi iklim yang terencana dan terukur,” ajak Roberto.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau