Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjang Dukungan Energi Rendah Karbon Indonesia, Inggris Siapkan Rp 135 Miliar

Kompas.com - 04/08/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Inggris mengumumkan perpanjangan kemitraan transisi energi dengan Indonesia dalam Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari).

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart dalam siaran pers Kedubes Inggris di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Stuart menyampaikan, pihaknya dengan hati mengumumkan perpanjangan Mentari, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Potensi Energi Surya Indonesia Sangat Besar, Perlu Dukungan Lebih Masif

"Program ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia untuk mempercepat investasi energi terbarukan guna membantu transisi Indonesia menuju ekonomi hijau," kata Stuart.

Dalam kemitraan tersebut, Inggris akan memberikan dukungan senilai 6,5 juta poundsterling (sekitar Rp 135 miliar) dan bantuan teknis untuk menarik investasi bagi energi proyek terbarukan.

Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung upaya Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih dengan memanfaatkan potensi energi matahari, angin, laut, dan panas bumi di Indonesia.

Stuart akan berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 7 Agustus 2023.

Baca juga: Jateng Punya 2.421 Desa Mandiri Energi, Buka Lapangan Kerja dan Diversifikasi Ekonomi

Dalam kunjungannya, dia akan menjajaki peluang lebih lanjut untuk investasi Inggris, perdagangan, dan saling berbagi keahlian untuk mendukung aksi iklim sesuai dengan Peta Jalan Kemitraan Indonesia-Inggris.

Dia akan bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan membahas potensi kemitraan transisi tnergi berkeadilan Indonesia.

Stuart mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan dan dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara.

"Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada 2060 atau lebih cepat," kata Stuart.

Selama kunjungannya ke Indonesia, Stuart juga akan bertemu dengan tokoh penting dalam bidang bisnis dan keuangan seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Baca juga: Rumput Laut Bisa Dijadikan Energi Alternatif

Selain itu, dia juga akan mengunjungi Lombok untuk melihat bagaimana program MENTARI memfasilitasi peningkatan fungsi bendungan milik negara yang sudah ada menjadi pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing menuturkan, kunjungan Stuart menegaskan komitmen Inggris untuk memajukan kemitraan dengan Indonesia dalam energi bersih dan transisi rendah karbon.

"Inggris bangga menjadi bagian dari perjalanan transisi energi terbarukan Indonesia, termasuk melalui kerja sama Mentari, dan kami sangat senang mengumumkan perpanjangan program senilai 6,5 juta poundsterling (sekitar Rp 135 miliar) untuk dua tahun lagi," papar Downing.

Kemitraan Mentari adalah program unggulan Inggris yang mendukung transisi energi rendah karbon di Indonesia dan telah beroperasi sejak Januari 2020.

Baca juga: Pemanfaatan Energi Terbarukan Masih Rendah, Belum Ada Target yang Tercapai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
Pemerintah
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Pemerintah
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
LSM/Figur
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
Pemerintah
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Pemerintah
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter 'Water Mist'
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter "Water Mist"
Pemerintah
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Pemerintah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Swasta
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Pemerintah
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Swasta
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Pemerintah
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Pemerintah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Pemerintah
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau