KOMPAS.com - Inggris mengumumkan perpanjangan kemitraan transisi energi dengan Indonesia dalam Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari).
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart dalam siaran pers Kedubes Inggris di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Stuart menyampaikan, pihaknya dengan hati mengumumkan perpanjangan Mentari, sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Potensi Energi Surya Indonesia Sangat Besar, Perlu Dukungan Lebih Masif
"Program ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia untuk mempercepat investasi energi terbarukan guna membantu transisi Indonesia menuju ekonomi hijau," kata Stuart.
Dalam kemitraan tersebut, Inggris akan memberikan dukungan senilai 6,5 juta poundsterling (sekitar Rp 135 miliar) dan bantuan teknis untuk menarik investasi bagi energi proyek terbarukan.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung upaya Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih dengan memanfaatkan potensi energi matahari, angin, laut, dan panas bumi di Indonesia.
Stuart akan berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 7 Agustus 2023.
Baca juga: Jateng Punya 2.421 Desa Mandiri Energi, Buka Lapangan Kerja dan Diversifikasi Ekonomi
Dalam kunjungannya, dia akan menjajaki peluang lebih lanjut untuk investasi Inggris, perdagangan, dan saling berbagi keahlian untuk mendukung aksi iklim sesuai dengan Peta Jalan Kemitraan Indonesia-Inggris.
Dia akan bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan membahas potensi kemitraan transisi tnergi berkeadilan Indonesia.
Stuart mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan dan dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara.
"Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada 2060 atau lebih cepat," kata Stuart.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Stuart juga akan bertemu dengan tokoh penting dalam bidang bisnis dan keuangan seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Baca juga: Rumput Laut Bisa Dijadikan Energi Alternatif
Selain itu, dia juga akan mengunjungi Lombok untuk melihat bagaimana program MENTARI memfasilitasi peningkatan fungsi bendungan milik negara yang sudah ada menjadi pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing menuturkan, kunjungan Stuart menegaskan komitmen Inggris untuk memajukan kemitraan dengan Indonesia dalam energi bersih dan transisi rendah karbon.
"Inggris bangga menjadi bagian dari perjalanan transisi energi terbarukan Indonesia, termasuk melalui kerja sama Mentari, dan kami sangat senang mengumumkan perpanjangan program senilai 6,5 juta poundsterling (sekitar Rp 135 miliar) untuk dua tahun lagi," papar Downing.
Kemitraan Mentari adalah program unggulan Inggris yang mendukung transisi energi rendah karbon di Indonesia dan telah beroperasi sejak Januari 2020.
Baca juga: Pemanfaatan Energi Terbarukan Masih Rendah, Belum Ada Target yang Tercapai
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya