Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 12 Agustus 2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Eropa menyetok dan menyimpang banyak panel surya alias pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di gudang-gudang yang ada di “Benua Biru”.

Lembaga think tank energi Rystad Energy melaporkan, total ada 40 gigawatt (GW) panel surya dengan nilai 7 miliar euro diborong oleh Eropa.

Stok PLTS tersebut diprediksi akan terus tumbuh dan mencapai 100 GW di gudang-gudang Eropa pada akhir tahun 2023.

Sebagian besar panel tersebut berasal dari China, sebagaimana dilansir Oil Price, 27 Juli 2023.

Langkah yang diambil Eropa tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan bauran energi terbarukan guna mengurangi ketergantungannya terhadap energi fosil, terutama dari Rusia.

Baca juga: PLTS Selamatkan Eropa dari Krisis Energi akibat Gelombang Panas

Dominasi China

China saat ini mendominasi investasi energi bersih. Tahun 2022, “Negeri Panda” berkontribusi hampir setengah dari total kucuran investasi energi bersih di dunia.

China saat ini juga menjadi pemimpin manufaktur panel surya. Tak main-main, empat dari lima panel surya yang terjual di seluruh dunia berasal dari negara ini.

“Negeri Panda” sejauh ini telah mengucurkan lebih dari 50 miliar dollar AS ke lini produksi panel surya. Jumlah tersebut 10 kali lebih banyak dari Eropa.

Tahun lalu, International Energy Agency (IEA) mewanti-wanti adanya kerentanan jika dunia terus bergantung PLTS dari China.

“Dunia akan hampir sepenuhnya bergantung pada China untuk produksi panel surya hingga 2025. Tingkat konsentrasi dalam rantai pasokan global mana pun akan menunjukkan kerentanan yang cukup besar," tulis IEA dalam laporan khusus.

Baca juga: Progres Terbaru Rencana PLTS 300 MegaWatt Harita di Pulau Obi

PLTS selamatkan Eropa

Pengembangan PLTS yang masif di Eropa selatan rupanya memberikan berkah bagi “Benua Biru”.

PLTS disebut menyelamatkan Eropa terjerembab ke dalam krisis energi karena gelombang panas.

Seperti diketahui, gelombang panas memanggang Eropa selama beberapa pekan terakhir. Suhu yang panas tersebut mendorong tingginya konsumsi pendingin ruangan alias AC.

Lonjakan permintaan listrik akibat melambungnya pemakaian AC dapat teratasi dengan PLTS.

“Pertumbuhan yang sangat signifikan dalam PLTS pada dasarnya mengompensasi puncak yang ditimbulkan oleh AC,” kata sekretaris jenderal grup industri listrik Eurelectric Kristian Ruby, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (7/8/2023).

Spanyol dan Yunani adalah di contoh negara di Eropa yang secara masif memasang PLTS tahun lalu. Aksi tersebut dilakukan karena tingginya harga energi yang dipicu perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Revisi Penghapusan Ekspor Listrik PLTS Atap ke PLN Dikritik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau