Tak hanya itu, ditampilkan pula Tari Tumatenden dari Minahasa dan beberapa tari tradisional lainnya serta penampilan musik tradisional seperti angklung dan musik modern seperti penampilan band dari mahasiswa Indonesia di Brisbane.
Acara juga dimeriahkan dengan perlombaan tradisional seperti makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang.
Ulfah menambahkan bahwa Pesra memiliki serangkaian acara yaitu Light Up Gathering, Upacara Bendera, Pesta Kemerdekaan, dan Malam Berpesta.
Mahasiswi University of Queensland ini memastikan Pesra akan terus digelar guna melestarikan nilai-nilai luhur, sejarah dan warisan budaya Indonesia serta memperkenalkannya tidak hanya ke warga Australia juga masyarakat mancanegara negara khususnya wisman asing yang berkunjung ke Brisbane.
Dikatakannya, pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu, Brisbane City Council menyalakan lampu merah putih di beberapa titik.
Selain tarian, Pesra Brisbane menampilkan 15 stand yang mempromosikan hidangan kuliner khas Indonesia yang banyak disukai oleh warga Australia dan komunitas lainnya seperti nasi rendang, sate ayam dan makanan tradisional lainnya.
“Pesta Rakyat ini telah menjadi pertunjukan media informasi dan promosi Indonesia yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya,” ujar Ulfah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya