JAKARTA, KOMPAS.com - PT AstraZeneca Indonesia berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2030.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon dalam Sesi Tematik AstraZeneca pada Indonesia Sustainability Forum 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
"Bagi kami, nol emisi karbon bukan hanya sebuah slogan. Dari tahun 2015, kami telah mengurangi 59 persen jejak karbon, hingga sekarang," tutur Se Whan Chon.
Target agresif ini dilakukan salah satunya dengan penghijauan sebanyak 200 juta pohon hingga 2030.
"Dan 20 juta pohon rencananya akan ditanam di Indonesia dan kami sudah menanam 4 juta pohon hingga saat ini," imbuh Se Whan Chon.
Sebelumnya, AstraZeneca juga telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk melaksanakan penanaman 10 juta pohon di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Baca juga: Komitmen Keberlanjutan, AstraZeneca Buka Kantor Pusat Baru di Arkadia Green Park
Penghijauan DAS Citarum tersebut diikuti langsung oleh Menko Marves Luhur Binsar Panjaitan pada Selasa (29/8/2023).
"Keunikan program ini, kami tidak hanya merestorasi hutan saja, kita juga menanam agroforestri, seperti mangga durian dan kopi," sebut Se Whan Chon.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Menkomarves Nani Hendriati mengatakan, Sungai Citarum sempat dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia.
"Namun sekarang sudah banyak kemajuan di bagian hulu karena upaya ini," ucap Nani.
Aksi tersebut merupakan salah satu contoh kerja sama lingkungan oleh pemerintah, swasta, dan komunitas.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya