Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangnya Lapangan Kerja Jadi Tantangan Bonus Demografi Indonesia

Kompas.com - 11/09/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Terbatasnya lapangan lapangan kerja menjadi salah satu tantangan bagi perekonomian Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi.

Hal tersebut disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi pada Jumat (8/9/2023).

Anwar mengatakan, karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan.

Baca juga: Bonus Demografi Buka Peluang Investasi Kesehatan Rp 1.200 Triliun

Saat ini, industri di Tanah Air lebih banyak didominasi padat modal dibandingkan padat karya.

“Akibat banyaknya industri padat modal, angka pengangguran semakin terbuka, dan kemiskinan masih menghimpit sebagian penduduk,” ujar Anwar sebagaimana dilansir Antara.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 mencapai 5,45 persen.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan Februari 2022.

Baca juga: Bonus Demografi Jadi Sia-sia Jika Stunting Tak Ditangani Maksimal

Sementara itu, perekonomian Indonesia pada triwulan pertama 2023 mampu tumbuh sebesar 5,03 persen, jika dibandingkan triwulan empat 2022 yang terkontraksi 0,92 persen.

“Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi belum menyerap tambahan tenaga kerja baru dan mengurangi kemiskinan secara substansial,” ujar Anwar.

Sebelumnya Kemnaker mendorong mahasiswa untuk menguasai teknologi digital mengingat hampir semua lini kehidupan sudah terdigitalisasi, termasuk pola pekerjaan.

“Dalam hal pekerjaan dampak dari era digitalisasi bakal terjadi permintaan pekerjaan yang meningkat pada jenis pekerjaan tertentu dan menurun pada jenis pekerjaan lainnya,” ujar Anwar.

Baca juga: Green Jobs, Bidang Pekerjaan Layak yang Menjawab Masalah Lingkungan

Menurutnya, permintaan pekerjaan yang diprediksi akan meningkat yakni pekerjaan yang dekat dengan pemanfaatan digital.

Contohnya analis data, spesialis big data, kecerdasan buatan atau artificial intelligence, machine learning specialist, pemasaran digital, dan arsitek database.

“Sementara permintaan pekerjaan yang diperkirakan akan menurun bersifat klerikal dan rutin seperti kasir, sekretaris, data entry, dan teller,” katanya.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Masih Hadapi Tantangan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Swasta
Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan 'ESG Tech Environmental Services'

Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan "ESG Tech Environmental Services"

Swasta
PBB: Planet yang Sehat  Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

PBB: Planet yang Sehat Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

LSM/Figur
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Pemerintah
Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah
Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Swasta
HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Swasta
Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Pemerintah
Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

LSM/Figur
Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau