Misalnya, batasi penggunaan perangkat digital secara berlebihan, lalu beri pemahaman bahwa teknologi digital sebaiknya dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat.
Biasakan untuk mendampingi anak ketika bermain gadget. Jika anak sudah di usia remaja, Anda hanya perlu mengawasinya saja dan berikan arahan dalam hal penggunaan perangkat dan media digital.
Tanpa pengawasan, ada risiko mereka mengakses konten negatif atau yang tidak sesuai dengan usia.
Selanjutnya, Anda bisa mencari sumber atau aplikasi yang sesuai dengan usia anak. Dengan begitu, manfaat perangkat digital bisa didapatkan secara optimal bagi anak.
Arahkan anak untuk mengakses hal-hal yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka. Jangan khawatir, konten pendidikan tak selamanya bisa didapatkan dari bacaan, tapi juga video, aplikasi permainan, dan juga gambar.
Anak biasanya lebih senang dengan pembelajaran yang fun.
Saat anak memakai fasilitas dan teknologi digital, ajak mereka untuk mengasah kreativitasnya. Anda bisa memilihkan tontonan, aplikasi, atau bacaan yang dapat mengasah kreativitasnya.
Lalu, ajak mereka untuk mempraktikannya di dunia nyata. Ingat, kegiatan yang dipilih sebisa mungkin cocok dengan minat anak.
Jika anak suka menggambar, misalnya, ajak dia untuk mencari konten-konten terkait hal itu. Lalu, ajak mereka menggambar secara langsung. Dengan begitu, kreativitas mereka terasah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya