“Temuan kami menunjukkan bahwa masyarakat menjadi lebih sadar akan pengaruh perilaku mereka terhadap lingkungan dan bahwa perubahan signifikan sedang terjadi pada tingkat individu,” kata Livia Fritz, peneliti dan penulis utama studi tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan EPFL, 30 persen para responden di Swiss mengaku melakukan perubahan besar karena aksi yang dimulai oleh Greta Thunberg.
Responden mengatakan, mereka melakukan perubahan terbesar dalam tiga bidang yakni transportasi, kebiasaan membeli, dan daur ulang.
Dalam kebiasaan transportasi, para responden mengaku mencari alternatif lain selain berkendara ke tempat kerja, seperti berjalan kaki atau bersepeda.
Baca juga: Krisis Iklim dan Isu Lingkungan Kurang Diulas Media Daring
Mereka bahkan sebisa mungkin menghindari naik pesawat terbang dan memilih tujuan liburan yang lebih dekat dengan rumah.
Responden juga mengaku mencari produk lokal organik, mengonsumsi lebih banyak makanan vegetarian, dan melakukan upaya lebih besar untuk mengurangi sampah plastik.
“Studi kami menemukan bahwa keterlibatan masyarakat melalui tindakan kolektif dapat berdampak langsung pada masyarakat, sehingga menegaskan bahwa tindakan tersebut memang diperlukan,” kata Livia.
“Kami juga melihat bahwa perubahan yang dilakukan pada tingkat individu dapat membawa perubahan sosial yang lebih luas asalkan pada saat yang sama didukung oleh tindakan politik,” sambungnya.
Baca juga: Presiden COP28: Dunia Kehilangan Kesempatan Capai Tujuan Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya