Bila dilihat lebih lanjut, capaian kapasitas pembangkit listrik EBT pada semester pertama 2023 hanya naik sedikit bila dibandingkan 2022 atau bisa dikatakan jalan di tempat.
Menurut Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022 yang dirilis Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia pada tahun lalu sebesar 83.842,83 MW.
Total kapasitas pembangkit listrik EBT baik off-grid maupun on-grid pada 2022, menurut Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022, adalah sebesar 12.645,45 MW.
Bila dibandingkan, kapasitas pembangkit listrik EBT dari 2022 hingga semester pertama 2023 baru bertambah sekitar 91,25 MW.
Persentase pembangkit listrik EBT pada 2022 juga masih 15,08 persen bila dibandingkan total kapasitas terpasang seluruh pembangkit.
Sementara itu, energi fosil pada 2022, menurut Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022, adalah sebesar 71.197,38 MW.
Jika diperbandingkan lagi, ada lebih banyak penambahan kapasitas pembangkit listrik energi fosil, yaitu sekitar 900 MW dari 2022 hingga semester pertama 2023.
Dalam Rencana Umum energi Nasional (RUEN), pemerintah sebenarnya menargetkan bahwa pembangkit listrik EBT dapat mencapai 45.100 MW pada 2025.
Itu artinya, tersisa dua tahun lagi untuk mencapai target tersebut. Padahal, kapasitas terpasang pembangkit EBT hingga semester pertama 2023 baru tercapai 12.736,7 MW.
Jika dikalkukasikan, masih ada kekurangan 32.363,3 MW kapasitas pembangkit EBT yang perlu dibangun di Indonesia agar mencapai target.
Sedangkan pada 2050, target kapasitas terpasang EBT dinaikkan lagi menjadi 275.400 MW.
Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN memproyeksikan akan ada tambahan pembangkit dari EBT yang terakumulasi sebesar 10.600 MW hingga 2025 dan 18.800 MW hingga 2029.
Bila benar-benar ingin mengimplementasikan kendaraan listrik, pengembangan pembangkit EBT mau tak mau juga harus dikembangkan secara masif.
Kita semua tentu berharap listrik dari sumber pembangkitnya berasal dari energi bersih agar upaya menekan emisi GRK benar-benar terlaksana dan secara riil melawan perubahan iklim.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya