Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Trans-Sumatera Hidupkan UMKM Lampung dan Sumatera Selatan

Kompas.com - 19/09/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga September 2023, PT Hutama Karya (Persero) telah membangun sepanjang 410 kilometer jalan tol yang ada di Provinsi Lampung hingga Provinsi Sumatera Selatan.

Dari total panjang tol tersebut, yang telah beroperasi di antaranya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer, Tol Palembang-Indralaya sepanjang 21 kilometer dan ruas yang baru saja dioperasikan tanpa tarif yaitu Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo memastikan, dengan semakin bertambah panjangnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola tidak akan mematikan aktivitas perekonomian yang ada di wilayah sekitarnya.

Baca juga: Access Partnership: Android dan Google Play Dorong Pertumbuhan UMKM lewat Platform Digital

Sebaliknya menurut Tjahjo, jalan tol justru menciptakan pusat perekonomian baru yang lebih besar bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya lewat proporsi prioritas Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) yang ada di rest area yang dioperasikan.

Ketersediaan okupansi untuk UMKM di rest area sudah sesuai bahkan melebihi target pemerintah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2023.

"Menurut PP tersebut, alokasi lahan untuk UMKM paling sedikit 30 persen dari total luas lahan area komersial, sementara Hutama Karya saat ini memprioritaskan sekitar 70 persen di seluruh rest area yang dioperasikan dengan tawaran harga sewa yang jauh lebih murah dari harga komersial,” tutur Tjahjo.

Saat ini, sudah lebih dari 300 tenant UMKM dengan jenis kuliner, kios top-up, pakaian hingga penjual oleh-oleh telah mengisi sembilan rest area di Tol Terpeka, dan akan terus bertambah mengingat telah bertambah pula rest area yang beroperasi yaitu Rest Area KM 56 Jalur A & B di Tol Indralaya-Prabumulih.

“Melihat banyaknya UMKM lokal yang telah mengisi rest area, adanya tol ini tidak mematikan usaha yang ada di wilayah lintas tapi justru memindahkan pelaku usaha tersebut ke rest area sejalan dengan trafik lalu lintas di tol yang dikelola yang semakin membaik dari tahun ke tahun,” imbuh Tjahjo.

Baca juga: Kredit Pintar Gelar Pelatihan Gratis Bijak Kelola Hutang bagi UMKM Serang

Tjahjo juga menjelaskan, untuk meningkatkan kapasitas UMKM yang ada di rest area, Hutama Karya mengadakan pelatihan gratis terkait Go Digital & Literasi Keuangan yang diikuti sebanyak 55 UMKM yang berada di Rest Area KM 215 Jalur B, Tol Terpeka.

“Pelatihan ini kami berikan secara cuma-cuma agar UMKM semakin berkembang dan setelah pelatihan berakhir dapat diimplementasikan ke bisnisnya saat ini. Tol Terpeka memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah Sumatera Selatan,” imbuh Tjahjo.

Bambang, selaku pelaku UMKM yang sebelumnya mencoba peruntungan usaha di jalan lintas timur yang berlokasi di Simpang Pematang Kabupaten Mesuji juga merasakan dampak positif setelah berpindah ke Rest Area KM 234 Tol Terpeka.

“Hutama Karya memberi solusi kepada kami pemilik rumah makan yang terdampak tol untuk mengisi rest area jalan tol sehingga usaha kami dapat terus berlanjut dan sampai saat ini memberikan keuntungan yang cukup,” ujar Bambang.

Baca juga: UMKM di Belitung Diajak Mengenal Digital Marketing dan Public Speaking

Hingga saat ini, Hutama Karya telah mengoperasikan sepanjang 516 kilometer ruas tol yang berada di JTTS dan Jadebotabek.

Meliputi Tol Terpeka (189 kilometer), Tol Palindra (22 kilometer), Tol Indralaya-Prabumulih (64 kilometer), Tol Pekanbaru-Dumai (132 kilometer), dan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 kilometer).

Kemudian Tol Binjai-Langsa Seksi 1 (12 kilometer) serta Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2–6 (50 kilometer) dan 25,9 ruas tol yang berada di Pulau Jawa yakni Tol JORR Seksi S (14,5 kilometer) dan Tol Akses Tanjung Priok (11,4 kilometer).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau