Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comEs laut Antarktika di Kutub Selatan dilaporkan mencapai rekor terendahnya pada musim dingin ini.

Laporan tersebut disampaikan Pusat Data Salju dan Es Nasional AS atau US National Snow and Ice Data Center (NSIDC) pada Selasa (26/9/2023).

Rendahnya es laut Antarktika yang kembali memecahkan rekor tersebut membuat para ilmuwan semakin khawatir bahwa dampak perubahan iklim di Kutub Selatan semakin meningkat.

Baca juga: Tanaman Tumbuh Lebih Cepat di Antarktika, Tanda Bahaya Bagi Bumi

Para peneliti memperingatkan, fenomena ekstrem tersebut dapat berdampak sangat buruk bagi berbagai satwa seperti penguin yang berkembang biak dan membesarkan anak-anaknya di lautan es.

Selain itu, rendahnya es laut juga mempercepat pemanasan global dengan mengurangi jumlah sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh es putih ke luar angkasa. Situasi itu layaknya lingkaran setan.

Luas es laut Antartika pada musim dingin ini mencapai puncaknya pada 10 September, sebagaimana dilansir Euronews.

Pada waktu tersebut, es laut hanya mencakup 16,96 juta kilometer persegi. Ini merupakan luas maksimum terendah di musim dingin sejak pencatatan satelit dimulai pada 1979.

Baca juga: Penyusutan Es Laut Antarktika pada Juli Pecahkan Rekor

Luas es laut di Antarktika pada musim dingin ini berkurang sekitar 1 juta kilometer persegi dibandingkan rekor musim dingin sebelumnya yang terjadi pada 1986.

“Ini bukan hanya tahun pemecahan rekor, ini adalah tahun pemecahan rekor yang ekstrem,” kata ilmuwan senior NSIDC, Walt Meier.

NSIDC dalam pernyataannya mengatakan, angka tersebut masih awal dan analisis lengkapnya akan dirilis bulan depan.

Baca juga: Luas Es Laut Antarktika Pecahkan Rekor Terendah pada Juni

Di Kutub Selatan, es laut umumnya mencapai puncaknya sekitar bulan September menjelang akhir musim dingin.

Es laut di sana kemudian mencair ke titik terendahnya pada bulan Februari atau Maret saat musim panas hampir berakhir.

Luas es laut Antarktika pada musim panas juga mencapai rekor terendah pada Februari tahun ini, melampaui rekor sebelumnya pada 2022.

Baca juga: Disinformasi soal Lapisan Es di Antarktika Tidak Mencair

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau