Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspansi di Bali, ATW Solar dan SED Dorong Kemandirian Energi Hijau

Kompas.com, 28 September 2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski hingga kini baru mecapai 14,11 persen, tapi upaya pemenuhan target bauran energi terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 terus dilakukan Pemerintah.

Executive Director Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, target bauran EBT tersebut bisa saja tercapai jika pemerintah menggencarkan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

"Kalau PLTS atap digeber mungkin (bauran EBT) bisa mencapai 23%, plus ada penambahan dari sisi penggunaan biomassa kalau bisa ditingkatkan 10% atau 5% sesuai dengan target PLN. Jadi kuncinya di situ,” kata Fabby.

Untuk itu, ATW Solar, jenama solusi tenaga surya melakukan ekspansi ke Bali pada 27 September 2023. Di Pulau Dewata, Perusahaan ini menggandeng Solar Energy Dewata (SED).

Baca juga: Penjajakan Bisnis AIPF Tembus Rp 490,6 Triliun, Energi Hijau Favorit

Director ATW Solar Chairiman mengatakan, ATW Solar dan SED memiliki visi yang sama dalam mengembangkan green energy. Karena itu keduanya sepakat membangun merek yang kuat untuk ekspasi ATW Solar di Pulau Dewata.

“Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan solusi bagi semua orang termasuk masyarakat Bali yang ingin beralih ke energi terbarukan,” ujarnya.

Chairiman menuturkan, visi besar ATW Solar adalah menghadirkan solusi energi dengan prinsip affordability (keterjangkauan), trustworthy (tepercaya), dan warranty (jaminan), membuat perusahaan ini lebih mementingkan kualitas produk yang dipasarkan.

“Karena itu, kami bertekad terus berjuang untuk membuat “Semua Orang Mandiri Energi”. Kami tidak berhenti di persebaran Kota besar seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya saja, karena itu kami hadir disini, di Bali,” imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah Godok Peraturan Pembiayaan Alternatif untuk Energi Hijau

ATW Solar dan SED akan menyasar , baik residensial, komersial, maupun industrial.

“Solar panel dapat dipasarkan secara B2B dan B2C, terutama di Bali banyak vila dan perumahan yang sudah mulai memikirkan konsep sustainable living dengan menggunakan barang-barang ramah lingkungan," cetus Chairiman.

ATW Solar merupakan perusahaan solusi tenaga surya yang berdiri sejak 2017 yang menawarkan pemasangan panel surya atap.

Dalam tempo tiga tahun, ATW Solar telah memasang sekitar 20 Megawatt-peak sistem panel surya, mulai dari skala perumahan, bisnis, hingga industri. Khusus residensial, instalasi yang dipasang telah mencapai jumlah 3.000 unit rumah.

Perusahaan optimistis akan pertumbuhan dan masa depan energi terbarukan di Indonesia. Apalagi dengan dukungan pemerintah yang sangat besar yang ditunjukkan lewat pemasangan panel surya di kantor instansi pemerintah dan industri Contohnya, pemasangan panel surya di setiap kantor PLN dan SPBU (hijau).

Baca juga: Energi Hijau Punya Prospek Keuntungan Jangka Panjang Bagi Investor

Adapun target awal ATW Solar dan SED di Bali adalah membangun kesadaran mengenai energi terbarukan. Untuk memperluas jangkauan, keduanya akan menjalin kerjasama dengan asosiasi penggerak energi terbarukan.

Direktur Utama Solar Energi Dewata Bagus Wahyudi menambahkan, terjadinya perubahan mendorong minat perseroan untuk mengembangkan bisnis yang berdampak langsung terhadap perbaikan lingkungan.

"Pulau Bali sebagai pusat pariwisata dan berkumpulnya world citizen, memiliki peluang yang besar terhadap pengembangan energi hijau," katanya.

Banyak masyarakat dan stakeholder pariwisata yang mulai sadar akan pentingnya melakukan perubahan demi Bumi yang lebih baik pada masa depan. Untuk itu, diperlukan edukasi dan penetrasi market teknologi panel surya.

Menurut Bagus, meski sudah ada bertahun-tahun serta banyak orang yang belum paham dan menggap cost material masih tinggi tetapi sesungguhnya saat ini harganya sudah lebih terjangkau dibandingkan 10-20 tahun lalu.

"Kami melihat ATW sebagai perusahaan yang memiliki kapasitas dan komitmen untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Sehingga tanpa ragu kami memutuskan untuk bekerja sama dengan ATW Solar," pungkas Agus.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau