Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia baru saja meluncurkan bursa karbon secara resmi pada Selasa (26/9/2023) dengan volume emisi yang diperdagangkan yaitu 459.914 ton CO2 ekuivalen.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, potensi dana yang bisa diserap Indonesia dalam bursa karbon dunia bisa mencapai Rp 3.000 triliun atau Rp 3 kuadriliun.

Besarnya dana yang bisa diserap itu tak lepas dari potensi Indonesia dalam menyerap karbon yakni satu gigaton setara karbon dioksida.

Penyerapan karbon menjadi salah satu solusi berbasis alam atau nature based solution untuk melawan perubahan iklim.

"Indonesia menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari alam," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Baca juga: Kadin Optimistis Indonesia Pimpin Pasar Karbon ASEAN

Perdagangan kredit karbon, sejatinya dapat membantu entitas perusahaan, negara, dan dunia mencapai tujuan iklim dengan mengurangi emisi karbon dan mempraktikkan bisnis berkelanjutan.

Khusus untuk entitas perusahaan, meski beberapa di antaranya mempunyai berbagai cara untuk menghilangkan jejak mereka, banyak juga yang tidak mempunyai cara apa pun. Oleh karena itu, penggunaan kredit karbon merupakan suatu keharusan bagi mereka.

Lantas, bagaimana kredit karbon dapat membantu mendorong praktik terbaik yang menjamin masa depan bisnis berkelanjutan mereka? Bagaimana mereka dapat berperan penting dalam memajukan keberlanjutan perusahaan dan pembangunan global berkelanjutan?

Untuk diketahui, jumlah perusahaan yang berkomitmen membantu mengakhiri perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) terus bertambah.

Kendatipun banyak dari mereka yang menyadari bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya menghilangkan emisi, atau bahkan menguranginya secepat mungkin.

Baca juga: Pemerintah Masih Godok Aturan Pajak Karbon

Tantangan ini sangat berat terutama bagi entitas yang memiliki target emisi nol bersih. Ini artinya, mereka harus menghilangkan karbon sebanyak yang dikeluarkan.

Bagi mereka, penggunaan kredit karbon akan membantu dalam mengimbangi emisi yang tidak dapat mereka hilangkan dengan cara lain.

Kredit karbon sukarela atau Voluntary Carbon Market (VCM), juga dikenal sebagai penyeimbangan karbon, dibeli oleh perusahaan untuk alasan selain kepatuhan.

Instrumen pasar ini membantu mengarahkan pembiayaan swasta ke proyek dan inisiatif terkait perubahan iklim.

Yang lebih penting lagi, proyek-proyek ini juga menawarkan manfaat tambahan selain pengurangan karbon seperti penciptaan lapangan kerja dan konservasi keanekaragaman hayati.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com