Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Kredit karbon juga berpotensi menurunkan biaya teknologi iklim dengan menyediakan modal yang cukup bagi para pemula.

Baca juga: IKN Dirancang Jadi Kota Pertama dengan Komitmen Penurunan Emisi Karbon

Dan yang paling penting, alat pasar ini dapat membantu mendorong investasi ke tempat-tempat di mana proyek pengurangan emisi berbasis alam paling memungkinkan dilakukan.

Bagaimana kredit karbon dapat membantu Perusahaan mencapai tujuan iklimnya?

Secara kolektif, hal ini dapat membatasi kenaikan suhu global hingga 2,0°C di atas suhu pra-industri, dan idealnya 1,5°C.

Dengan menerapkan hal tersebut, berarti mengurangi emisi GRK global sebesar 50 persen dari tingkat emisi saat ini pada tahun 2030 dan menjadikannya nol pada tahun 2050.

Dan jangan lupa, semakin banyak dunia usaha yang menyelaraskan diri dengan agenda pembangunan berkelanjutan global ini.

Jumlah perusahaan dengan komitmen iklim emisi nol, meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari setahun, dari 500 pada 2019 menjadi 1.000 setahun berikutnya.

Kendati demikian, di antara bisnis-bisnis tersebut, mengurangi emisi karbon menjadi karbon netral masih menemui ganjalan.

Misalnya, di industri semen, sebagian besar polusi yang terjadi berasal dari proses yang tidak dapat mereka hentikan begitu saja.

Baca juga: Walhi: Negara Izinkan Industri Lepas Emisi Lewat Perdagangan Karbon

Jadi, bagaimana mereka dapat mengurangi emisi tanpa menghentikan operasional bisnisnya? Ya dengan membeli kredit karbon.

Kredit karbon berfungsi seperti izin yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan karbon dalam jumlah tertentu berdasarkan pasar kepatuhan.

Dalam VCM, kredit karbon mewakili jumlah karbon yang telah dikurangi atau dihilangkan melalui suatu inisiatif.

Setiap kredit karbon sama dengan satu ton karbon yang dihilangkan atau dicegah memasuki atmosfer.

Kredit karbon telah digunakan selama bertahun-tahun, namun penggunaan sukarela baru meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Dan seiring dengan semakin intensifnya upaya global untuk beralih ke praktik rendah karbon dan berkelanjutan, permintaan kredit karbon juga akan meningkat.

Baca juga: Gonjang-ganjing Pasar Karbon Sukarela di Tataran Dunia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WIKA Luncurkan Platform WISE, Komitmen Perkuat Tata Kelola ESG

WIKA Luncurkan Platform WISE, Komitmen Perkuat Tata Kelola ESG

BUMN
Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com