Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Hijau Jadi Sumber Baru Pertumbuhan Berkelanjutan

Kompas.com - 28/09/2023, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia masih mengalami pertumbuhan yang cukup baik dibandingkan negara lain. Selama tujuh kuartal berturut-turut, perekonomian Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen.

Pada kuartal kedua 2023, pertumbuhan ekonomi Indoneisa 5,17 persen. Inflasi juga terkendali 3,17 persen pada Agustus 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia tersebut merupakan sinyal positif sekaligus merupakan modal untuk mendorong ekonomi hijau.

Baca juga: Kejar Ekonomi Hijau, BI dan Pemerintah Godok Kalkulator Karbon untuk Industri

“Fundamental yang baik ini menjadi modal bagi Indonesia untuk mendorong ekonomi hijau sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (26/9/2023).

Indonesia telah meningkatkan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC)-nya dalam Enhaced NDC yang diluncurkan beberapa waktu lalu.

Target penurunan emisi dengan usaha sendiri dari 29 persen menjadi 31,89 persen pada 2030. Bila mendapat bantuan internasional dari 41 persen menjadi 43,20 persen pada 2030.

Enhanced NDC tersebut diselaraskan dengan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 serta visi untuk mencapai netral karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca juga: ICX dan Dynamik Technologies Brunei Jalin Kerja Sama Ekonomi Hijau

Airlangga menuturkan, untuk mencapai visi tersebut perlu kolaborasi yang kuat di antara pemangku kepentingan dan diperlukan peningkatan akses terhadap solusi keuangan dan teknologi.

Sementara itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) memprioritaskan proyek-proyek untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong kegiatan ramah iklim.

Airlangga menuturkan, pemerintah menerapkan mekanisme Climate Budget Tagging di tingkat nasional dan daerah.

Tagging tersebut mampu melacak alokasi anggaran perubahan iklim, serta menyajikan data kegiatan dan hasilnya.

Baca juga: Soal Pidato Kenegaraan Jokowi, IESR: Ekonomi Hijau Perlu Didorong Keras

Dia menambahkan, Indonesia juga memperkenalkan insentif sisi permintaan untuk mempercepat sektor energi baru dan terbarukan serta ramah lingkungan.

Beberapa insentif tersebut tertuang dalam Peraturan Pajak Penjualan Barang Mewah Kendaraan Listrik untuk mendongkrak permintaan kendaraan listrik.

Selain itu ada Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (BEV) Untuk Transportasi Jalan untuk memperkuat insentif fiskal dan non-fiskal, serta program mandatori B35.

Di level regional, Indonesia selaku Ketua ASEAN 2023 menyepakati untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan juga mengembangkan ASEAN Carbon Neutrality.

Baca juga: Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau