Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Ekspor Komoditas Bangka Belitung, Ada Chips Porang dan Lada Biji

Kompas.com - 30/09/2023, 20:46 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Karantina Pertanian Pangkalpinang juga melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel serta Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Bangka Belitung.

Kolaborasi yang dilakukan meliputi kontrol pada kualitas, kuantitas dan kontinuitas bahan baku. Aspek penting lainnya yakni aspek hilirisasi distribusi yang menyangkut transportasi dan alat angkut.

Hal ini diperlukan adanya kolaborasi antar instansi kepabeanan dan wilayah pelabuhan untuk mendukung kegiatan ekspor.

Adanya sistem terintegrasi melalui National Logistics Ecosystem (NLE), diharapkan proses ekspor saat ini jauh lebih mudah, karena proses administrasi dalam kegiatan ekspor dapat dilakukan melalui satu pintu yaitu Indonesia National Single Window (INSW).

Menurut Herwintarti, perubahan iklim ekstrem seperti El Nino memberikan dampak yang cukup signifikan pada produktivitas petani dalam mengembangkan produksinya.

Berbagai upaya telah dilakukan melalui kolaborasi bersama seluruh stakeholder pertanian, mulai dari hulu hingga ke hilir.

Terutama pada proses hilirisasi pertanian sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi, pengembangan lahan dan meningkatkan mutu serta nilai tambah pada produk pertanian sehingga berstandar tinggi dan layak ekspor.

Dominasi Lada Biji

Geliat ekspor di Provinsi Kepulauan Babel terpantau fluktuatif dan dinamis di beberapa jenis komoditas pertanian.

Terdapat penurunan namun masih dapat dikembangkan dikarenakan adanya potensi ekspor pada komoditas lainnya seperti Porang dan Sagu yang dapat mendongkrak nilai ekspor di Bumi Serumpun Sebalai.

Baca juga: ICX dan Dynamik Technologies Brunei Jalin Kerja Sama Ekonomi Hijau

Menurut data IQFAST milik Badan Karantina Pertanian capaian ekspor komoditas pertanian Provinsi Kepulauan Babel pada September 2023 mencapai 478 ton volume dengan nilai ekonomi sebesar Rp 15,4 miliar.

Capaian tersebut jika di jumlahkan pada periode Januari-Agustus 2023 berjumlah 38.824 Ton volume dengan total jumlah capaian nilai ekspor hingga Rp 314,9 miliar.

Dari jumlah tersebut, komoditas pertanian yang masih mendominasi yakni pada komoditas seperti Lada Biji, Karet Lembaran, Palm Kernel Expeller, RBD Palm Stearin, RBD Palm Olein dan Cengkeh.

Muncul pula potensi pada komoditas baru seperti Daun Ketapang, Buah Cemara Laut hingga Porang.

Ekspor komoditas Chips Porang perdana ini merupakan capaian prestasi seluruh stakeholder terkait dalam percepatan ekspor produk pertanian di Provinsi Kepulauan Babel.

Dengan demikian momentum pelepasan ekspor ini menjadi langkah nyata dalam mendukung produk unggulan ekspor Bangka Belitung untuk dapat eksis di pasar internasional.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau