JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses dengan penyelenggaraan tiga tahun sebelumnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek RI melalui Kedaireka secara resmi membuka penerimaan proposal Program Dana Padanan (Matching Fund) Tahun 2024.
Alokasi pendanaan yang sudah disiapkan oleh Ditjen Diktiristek untuk Dana Padanan Kedaireka 2024 mencapai total Rp 750 miliar yang diluncurkan secara daring, Senin (2/10/2023).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek RI Nizam menuturkan, dana tersebut diharapkan dapat diserap secara optimal untuk menghasilkan karya-karya yang lebih gemilang dan sinergi inovasi pentahelix (semangat Kampus Merdeka) betul-betul berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Baca juga: Lewat Kampus Merdeka, Indonesia Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Tema proposal yang diajukan masih difokuskan pada lima prioritas riset/rekacipta untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesejahteraan.
"Harapannya dengan tema-tema tersebut, Program Dana Padanan Kedaireka ini semakin menghilir dan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi, “ujar Nizam.
Tahapan Pengajuan Proposal
Insan perguruan tinggi bersama mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dapat mengajukan proposal Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 melalui website www.kedaireka.id selama periode 1–31 Oktober 2023.
Selanjutnya tahap Desk Evaluasi Proposal pada 1-10 November 2023 dan Pengumuman Hasil Desk Evaluasi Proposal pada 13-15 November 2023.
Kemudian dilanjutkan dengan Presentasi Proposal pada 20-30 November 2023 dan Pengumuman Hasil Presentasi Proposal pada 2 Desember 2023.
Baca juga: Money Matter, Gita Wirjawan: Pendidikan Vital bagi Perkembangan Ekonomi
Tahap berikutnya Verifikasi dan Evaluasi Kelayakan Anggaran pada 4-15 Desember 2023 dan Penetapan Penerima Pendanaan pada 20 Desember 2023.
Program Dana Padanan 2024 diluncurkan pada awal Oktober ini, agar proposal dapat segera dirancang, diajukan dan dievaluasi pada tahun ini juga.
Sehingga pelaksanaan program pada 2024 dapat berjalan lebih optimal dan mempunyai waktu yang cukup untuk diimplementasikan.
Melalui program ini, dosen-dosen di tanah air diberi kesempatan berkolaborasi untuk menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat.
Nizam berharap Program Dana Padanan Kedaireka 2024 memberikan solusi bagi DUDI dan masyarakat serta berdampak terhadap kemajuan ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.
Matching Fund 2023
PPK Program Dana Padanan Didi Rustam menyampaikan, pada pelaksanaan Dana Padanan (Matching Fund) 2023 melibatkan 5.652 proposal yang mendaftar.
Baca juga: Pendidikan Karakter Dinilai Jadi Modal Utama Bersaing di Kancah Internasional
Dari jumlah proposal yang masuk, tahun 2023 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 1.273 proposal pada 2021 dan 4.767 proposal pada 2022.
Dengan adanya animo insan Dikti yang cukup tinggi, pihaknya melaksanakan proses seleksi yang terdiri dari beberapa tahap.
"Kemudian dari tahun ke tahun ada perbaikan layanan bagi insan Dikti dan para pengusul melalui proses yang lebih sederhana, efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas," ungkap Didi.
Kemudian sebagai tindak lanjut dari peluncuran Program Dana Padanan Kedaireka 2024 yang sudah dilakukan, Ditjen Diktiristek juga akan menyelenggarakan Grand Launching secara hybrid (luring dan daring) dalam waktu dekat ini.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya