Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Segera Luncurkan PLTS Raksasa Mengorbit Bumi, Panen Energi Matahari dari Antariksa

Kompas.com - 15/10/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Sebuah perusahaan dari Oxfordshire, Inggris, berambisi meluncurkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) raksasa ke antariksa dan mengorbit Bumi.

PLTS raksasa tersebut diluncurkan ke antariksa guna memanen sinar matahari secara optimal dan tanpa hambatan untuk diubah menjadi listrik ramah lingkungan.

Perusahaan tersebut bernama Space Solar dan berencana merealisasikan ambisinya pada 2035, sebagaimana dilansir Euronews. PLTS raksasa sedianya memiliki panjang 2 kilometer. 

Space Solar mengatakan, proyeknya tersebut bakal menghasilkan lebih banyak energi listrik yang ramah lingkungan ke Bumi.

Baca juga: PLTS Paling Tinggi Serap Pekerja di Bidang Energi Terbarukan

Beralih ke antariksa

Belakangan, para ilmuwan mulai memikirkan bagaimana caranya memanen cahaya matahari langsung dari ruang angkasa dengan PLTS.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Keinginan tersebut bukannya tanpa sebab. Di ruang angkasa, pancaran sinar matahari 10 kali lebih kuat dibandingkan yang diterima Bumi dan dapat dipanen terus menerus selama 24 jam.

Pada Oktober tahun lalu, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan rencananya untuk membangun PLTS yang akan mengorbit 36.000 km di atas Bumi.

“Proyek semacam itu akan memastikan bahwa Eropa menjadi pemain kunci – dan berpotensi menjadi pemimpin – dalam perlombaan internasional menuju solusi energi bersih yang terukur untuk mitigasi perubahan iklim,” kata ESA dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Jadi Solusi Ramah Lingkungan, Pahami Perbedaan Jenis Sistem PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid

Target 2035

Space Solar mengatakan, proyek PLTS yang mengorbit di atas Bumi miliknya dinyatakan layak secara keekonomian dan ditarget dapat beroperasi pada 2035.

Teknologi tersebut dapat menjadi sumber listrik yang penting karena diprediksi dapat menghasilkan energi terbarukan 13 kali lebih banyak.

“Tenaga surya berbasis ruang angkasa telah lama dianggap sebagai sumber energi paling ramah lingkungan,” kata Sam Alden dari Space Solar kepada BBC.

“Kami benar-benar akan mampu memberikan dampak terhadap netralitas karbon dan masa depan cerah bagi planet ini,” sambungnya.

Solar Space menargetkan, di masa depan, perusahaan berambisi menyediakan 20 persen pasokan energi bumi dengan menggunakan 600 PLTS di antariksa.

Baca juga: Manfaatkan Energi Terbarukan, UII Gandeng SUN Energy Bangun PLTS 572 Ribu KWh

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pemerintah
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Pemerintah
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau