Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulita Dhuka Wibawati
pranata humas ahli muda Kementerian PUPR

Lulusan Planologi dan Kebijakan Publik

Kemarau Berakhir, Segera Antisipasi Banjir

Kompas.com - 29/10/2023, 09:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMARAU panjang telah terjadi sejak Juli 2023, hingga akhir Oktober beberapa wilayah masih mengalami kekeringan ekstrem.

Sesuai perkiraan BMKG hujan mulai datang pada akhir September di wilayah bagian utara khatulistiwa, yang mengakibatkan banjir di Aceh Utara dan Kalimantan Utara.

Wilayah lain yang masih mengalami kekeringan tidak bisa tinggal diam. Antisipasi banjir harus segera dilakukan, dengan pengerukan sedimen waduk, pembersihan drainase, hingga pemangkasan pohon-pohon besar di jalan raya.

Indonesia mengalami kemarau panjang akibat fenomena cuaca, el Nino dan IOD positif di akhir 2023. Sejak Juli, sudah lebih dari tiga bulan tidak turun hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

El Nino adalah peningkatan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur dan mengurangi pertumbuhan awan di bagian barat, sehingga mengurangi curah hujan di Indonesia yang berada di bagian Barat Samudera Pasifik.

Sedangkan IOD Positif terjadi saat SML di Samudera Hindia bagian barat menghangat dan di bagian timur lebih dingin. Situasi ini mengakibatkan turunnya potensi hujan di wilayah timur Samudera Hindia, termasuk di Indonesia.

Kedua fenomena cuaca ini mengakibatkan musim kemarau 2023 di Indonesia terasa lebih kering dibanding tiga tahun lalu.

Penurunan curah hujan yang signifikan mengakibatkan terjadinya kesulitan memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari, hingga kekeringan ekstrem di NTT dan Pulau Jawa.

Kekeringan juga mengakibatkan kebakaran hutan di Jambi dan Kalimantan Selatan. Tidak hanya itu, kesulitan air turut menyebabkan turunnya hasil panen di wilayah-wilayah sentra produksi beras.

Data BPS pada September 2023, menunjukkan terjadi penurunan luas panen di beberapa daerah lumbung padi. Luas panen di Banten turun 19,91 persen, Jateng turun 15,62 persen, Sulsel turun 14,68 persen, dan Jabar turun 13,04 persen.

Hal ini berdampak pada penurunan ketersediaan pangan dan ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian.

Tampungan air yang telah dipersiapakan untuk menghadapi kemarau panjang juga telah mengalami penyusutan.

Beberapa bendungan besar mulai surut yang terjadi di Bendungan Gajah Mungkur (Jateng), Bendungan Jatigede (Jabar), dan Bendungan Bili-Bili (Sulsel). Hingga waduk-waduk kecil mengering seperti Waduk Dawuhan (Jatim), Setu Sedong (Jabar), dan Waduk Cengklik (Jateng).

Kemarau mulai berakhir

BMKG telah merilis bahwa mulai akhir September, beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai masuk musim hujan terutama wilayah-wilayah yang berada di bagian utara khatulistiwa, seperti Sumatera dan Kalimantan bagian Utara.

Sedangkan untuk wilayah Selatan khatulistiwa seperti Lampung, Pulau Jawa, hingga Nusa Tenggara, hujan akan turun bertahap mulai akhir Oktober hingga Maret 2024 (perkiraan berakhirnya dampak el Nino).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Pemerintah
Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Pemerintah
Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

LSM/Figur
AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau