Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Oktober 2023, 14:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - The Asian Creative & Digital Economy Youth Summit (ACE-YS) resmi diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu-Minggu (28-29/10/2023).

Acara yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia dan Selaksa bekerja sama dengan Lazada Indonesia (Lazada) ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk membagikan pengalaman dan pandangan sebagai bagian dari komitmen bersama memajukan ekonomi kreatif di tingkat regional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menggarisbawahi peran penting tindakan kolektif di antara pemuda di wilayah Asia.

Menurutnya, konferensi ini lebih dari sekadar pertemuan. Ini adalah pendorong inovasi dan kewirausahaan dalam industri kreatif. Ini adalah mercusuar untuk kolaborasi lintas batas dan berbagi pengetahuan.

Baca juga: Tulibot dari Indonesia, Juara Dua Workshop Regional ASEAN SEDP 2.0

Dan yang terpenting, ini adalah jembatan yang menghubungkan para kreatif muda kita dengan investor internasional, menciptakan peluang yang mungkin sebelumnya terasa sulit dijangkau.

"Misi kita jelas, memajukan tindakan kolektif di antara para anak muda Asia, agar mereka dapat menjadi pemain global di sektor kreatif dan digital. Kami ingin menciptakan platform bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan, berbagi ide, dan terhubung dengan calon investor," ujar Erick.

Indonesia, menurut Erick, sangat berkomitmen untuk mendukung acara ini dan menghubungkan para pelaku dengan para pemangku kepentingan yang dapat mewujudkan visi ini.

Sementara itu, CEO Lazada Indonesia James Chang mengatakan, ada tiga hal utama yang dibutuhkan generasi muda. Technology, growth, and dream.

Dunia digital bisa menjadi platform untuk inovasi, memberikan ruang untuk kreativitas, dan yang terpenting, menjadi katalisator untuk pertumbuhan.

"Lazada akan terus membuka ekosistem kami untuk mendorong dan memfasilitasi generasi muda dalam memanfaatkan teknologi sebagai pendorong transformasi dan pertumbuhan perekonomian digital yang berkelanjutan, khususnya di Asia Tenggara," tegas Chang.

Baca juga: ASEAN Jadi Incaran Produk-produk Luar Negeri, UMKM Perlu Dilindungi

Perwakilan Steering Committee ACE-YS Fadhila Hasna Athaya menuturkan, gelaran ACE YS tahun ini mengambil tema New Waves from The SEA, bermakna inisiasi yang melibatkan anak muda di Southeast Asia (SEA) sebagai awal dari visi membangun collective action antar para pelaku dan pemangku kepentingan di industri kreatif dan digital di Asia.

ACE-YS bukan hanya one-time event, tapi sebuah rangkaian program rutin yang akan melibatkan semua pihak untuk dapat berkontribusi dalam perannya masing-masing sehingga menciptakan ekosistem kreatif dan digital yang inklusif dan berkelanjutan melalui kegiatan pra-summit, summit, dan pasca-summit setiap tahunnya.

Selain public event yang terbuka untuk umum, ACE YS juga menghadirkan creative catalysts yang mengumpulkan ratusan profesional muda ekonomi kreatif dari ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan (ASEAN+3) yang berusia antara 18-35 tahun.

Mereka diajak untuk berkumpul, berbagi pengalaman serta memecahkan masalah dengan harapan bisa mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Pemerintah
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Pemerintah
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
LSM/Figur
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Pemerintah
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Pemerintah
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Pemerintah
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Pemerintah
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
LSM/Figur
Konsumsi BBM Diprediksi Turun karena Peralihan ke Kendaraan Listrik
Konsumsi BBM Diprediksi Turun karena Peralihan ke Kendaraan Listrik
Pemerintah
Cegah Banjir Berulang di Sumatera, Akademisi IPB Usul Moratorium Sawit
Cegah Banjir Berulang di Sumatera, Akademisi IPB Usul Moratorium Sawit
Pemerintah
Sistem Komando Dinilai Hambat Penanganan Banjir Sumatera
Sistem Komando Dinilai Hambat Penanganan Banjir Sumatera
LSM/Figur
Aceh Terancam Kekurangan Pangan hingga 3 Tahun ke Depan akibat Banjir
Aceh Terancam Kekurangan Pangan hingga 3 Tahun ke Depan akibat Banjir
Pemerintah
Ecoton Temukan Mikroplastik pada Air Hujan dari 4 Wilayah di Jawa Timur
Ecoton Temukan Mikroplastik pada Air Hujan dari 4 Wilayah di Jawa Timur
LSM/Figur
Universitas Brawijaya Kembangkan Biochar dan Kompos untuk Pengelolaan Limbah Pertanian Berbasis Desa
Universitas Brawijaya Kembangkan Biochar dan Kompos untuk Pengelolaan Limbah Pertanian Berbasis Desa
Pemerintah
Ekspansi Sawit hingga Masifnya Permukiman Gerus Hutan di DAS Sumatera Utara
Ekspansi Sawit hingga Masifnya Permukiman Gerus Hutan di DAS Sumatera Utara
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau