Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2023, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi Musim Mas Group, siap memasarkan empat varietas kelapa sawit baru yang dikembangkan tim Genetic Research Centre (GRC) perusahaan, awal Januari 2024.

Hal ini menyusul persetujuan yang dikeluarkan oleh Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian dalam Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester II Tahun 2023 Kamis (26/10/2023).

Keempat varietas baru tersebut adalah kelapa sawit hybrid DxP Musim Mas (MM) GS1, DxP MMGS2, DxP MM GS3, dan DxP MM GS4.

Musim Mas Group menilai penggunaan bibit kelapa sawit yang berkualitas sangat penting dalam menciptakan industri kelapa sawit berkelanjutan.

Baca juga: Berdayakan Petani Swadaya, Musim Mas Komitmen Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

Riset yang dilakukan sejak tahun 2010 di salah satu perkebunan milik Perusahaan di Riau ini merupakan terobosan baru dalam pemuliaan benih kelapa sawit.

Tanpa mengurangi prosedur yang ketat, tim peneliti menginisiasi accelerated breeding program atau pembiakan yang dipercepat, yang menghasilkan empat varietas unggul dalam jangka waktu dua belas tahun.

Proses ini diklaim empat tahun lebih cepat dari prosedur riset pada umumnya.

Director of Strategy & Planning Musim Mas Group Teong Kwee Lim menuturkan, empat varietas baru ini merupakan hasil kerja sama dan komitmen tim peneliti perusahaan.

"Dalam penelitian yang dilakukan, fokus utama kami adalah menghasilkan varietas baru yang memiliki nilai total produksi minyak yang tinggi per hektar,” ujar Lim.

Benih unggul seri MMGS ini berpotensi menghasilkan kualitas panen tandan buah segar (TBS) dengan tingkat rendemen minyak sawit hingga 30 persen.

Rata-rata empat tahun panen pertama yaitu lebih dari 28 ton per hektar per tahun, dan total minyak 8,80 ton per hektar per tahun.

Mulai tahun ke empat dan seterusnya, potensi produksi rata-rata TBS bisa melebihi 34 ton per hektar per tahun, dan total minyak 10,40 ton per hektar per tahun.

Selain memiliki potensi produksi minyak yang tinggi, keunggulan lain varietas seri ini adalah tanamannya sudah mulai berproduksi pada usia tanam 25 bulan (secara umum 30 bulan).

Musim Mas Group siak memasarkan empat benih unggul MMGS1, MMGS2, MMGS3, dan MMGS4 awal tahun 2024. Hal ini menyusul persetujuan yang Siberian oleh Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Kamis (26/10/2023).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Musim Mas Group siak memasarkan empat benih unggul MMGS1, MMGS2, MMGS3, dan MMGS4 awal tahun 2024. Hal ini menyusul persetujuan yang Siberian oleh Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Kamis (26/10/2023).
Keempat benih baru ini juga sudah diuji di beberapa lokasi di Indonesia yang memiliki kondisi tanah dan curah hujan berbeda, dengan hasil yang memuaskan.

Teong Kwee Lim mengungkapkan, kebun Musim Mas Group telah mencapai rata-rata produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) yang tinggi dan konsisten di atas 5,5 ton per hektar per tahun sejak tahun 2019-2022 yaitu empat tahun berturut-turut.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau