Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 8 November 2023, 06:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Lapangan usaha konstruksi, pengolahan dan perdagangan tercatat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung selama kuartal III 2023.

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih menjadi motor penggerak dominan.

Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung Agus Taufik mengatakan, industri pengolahan tumbuh 1,46 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,93 persen (yoy).

"Kinerja industri pengolahan utamanya ditopang oleh sub-kategori industri makanan dan minuman, terutama minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya yang mengalami peningkatan produksi," kata Agus kepada awak media di Pangkalpinang, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Memahami Ekonomi Hijau dan Biru

Selanjutnya sektor konstruksi tumbuh signifikan yaitu 13,90 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,04 persen (yoy).

Kinerja konstruksi didorong oleh meningkatnya pembangunan infrastruktur dan sarana fisik di wilayah Banga Belitung

Adapun perdagangan tumbuh 1,31 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,41 persen (yoy).

Kinerja perdagangan disebabkan oleh meningkatnya volume barang yang diperdagangkan seiring dengan maraknya ritel modern dan lokal.

"Tapi penurunan ekspor logam timah menahan laju pertumbuhan industri pengolahan lebih lanjut," ujar Agus.

Agus menuturkan, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan secara umum memerlihatkan tren positif.

Baca juga: Punya Minat di Bisnis UMKM yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi di Indonesia, Ikuti Cara Berikut

Sementara Pertanian tumbuh 3,20 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,06 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh subsektor perikanan dan perkebunan terutama dampak peningkatan produksi kelapa sawit.

"Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 3,70 persen (yoy) didorong oleh momentum libur sekolah tahun ajaran baru serta cuti bersama HBKN Idul Adha 1444 H," beber Agus.

Laju konsumsi rumah tangga yang meningkat sejalan dengan kredit/pembiayaan yang tumbuh positif 13,15 persen (yoy) pada September 2023.

Sementara itu, konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 0,14 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,09 persen (yoy).

Baca juga: Pengembangan Ekonomi Biru di Pulau Seribu Bisa Jadi Contoh KTT AIS

Selanjutnya, investasi (PMTB) tumbuh 4,75 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,09 persen (yoy) seiring realisasi belanja modal APBD untuk perbaikan dan perluasan jalan, pembuatan saluran air, dermaga, dan bangunan lainnya.

"Ekspor barang dan jasa masih terkontraksi sebesar 15,22 persen (yoy), dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor komoditas ikan dan udang, logam timah, dan produk galian," ungkap Agus.

Secara keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung tumbuh 4,01 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,13 persen (yoy).

Agus memastikan, Bank Indonesia akan terus mendukung Pemerintah Daerah dan mitra strategis lainnya untuk memperkuat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, antara lain sektor pertanian, pariwisata, hilirisasi/industrialisasi komoditas unggulan Babel yang berkelanjutan (green economy).

"Pemberdayaan sektor UMKM dan penguatan digitalisasi daerah juga akan terus didorong melalui promosi produk-produk unggulan daerah dan literasi digital," pungkas dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Pemerintah
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
LSM/Figur
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Pemerintah
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
LSM/Figur
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau