Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Bank NTT, Bantu Tingkatkan Gizi 2.288 Anak Stunting

Kompas.com - 10/11/2023, 15:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Jadi kami fokus selama tiga bulan, mulai pagi, siang, malam, anak-anak diberi makanan bergizi. Karena dengan makanan tambahan, kita lihat tidak terlalu berdampak signifikan," kata dia.

Untuk lebih fokus, Adrianus bekerjasama dengan ibu-ibu PKK. Anggaran itu diberikan langsung kepada mereka untuk memasak makanan, termasuk juga setiap petugas PKK menangani setiap anak.

"Ibu-ibu PKK Kabupaten yang kelola dana itu dengan memasak dan tiap orang tangani serta kontrol setiap anak," kata Adrianus.

Selain itu, para pengurus PKK ini juga membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan program itu secara detail dan diserahkan ke Bank NTT.

"Intinya ini masalah sosial luar biasa dan kami berharap bantuan itu bisa bermanfaat buat anak-anak stunting," imbuhnya.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, dalam tiga tahun terakhir ada 2.288 anak stunting yang mendapat bantuan tambahan makanan.

Ribuan anak itu tersebar di 21 kabupaten dan satu kota di NTT. Paling banyak di Kota Kupang 624 anak, kemudian Kabupaten Sikka 153 anak, Kabupaten Belu 150 anak, dan Kabupaten Ende dan Kabupaten Sumba Timur, masing-masing 100 anak. Sedangkan Kabupaten lainnya di bawah 100 anak.

Baca juga: Angka Stunting di NTT Turun 2,5 Persen

Bantuan makanan tambahan itu diberikan sejak tahun 2020 hingga Bulan Februari 2023, dengan total anggaran sebesar Rp 457,6 juta yang berasal dari urunan karyawan Bank NTT.

"Teman-teman merasa terpanggil, akhirnya setiap bulannya para karyawan menyisihkan uang antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000 dan diakumulasikan untuk membantu kebutuhan makanan anak-anak balita dan baduta yang tergolong kurang gizi," kata Alexander.

Menurut Alexander, pemerintah daerah dan pusat, tidak harus bekerja sendiri menangani masalah stunting, sehingga butuh dukungan dari sejumlah pihak termasuk pihak perbankan.

Demikian halnya dengan Bank NTT sebagai Bank pembangunan daerah, tidak hanya membangun ekonomi dan sistem pembayaran, tetapi juga harus membangun manusia.

"Salah satu kontribusinya dengan segala daya dan upaya, kami berkolaborasi dengan tim penanganan stunting Provinsi dan Kabupaten serta Kota, ikut ambil bagian dalam upaya penanganan stunting,"kata Alexander.

Program bantuan ini akan terus dikerjakan sampai tahun-tahun berikutnya karena panggilan sosial dan komitmen untuk membangun NTT. Selain itu juga pihaknya akan menjadi orangtua asuh bagi anak-anak stunting.

Bantuan yang sudah diberikan kepada ribuan anak stunting pun berbuah manis, berupa perubahan signifikan.

Alexander berharap, model partisipasi seperti ini bisa menggerakkan kepedulian orang lain karena stunting ini cukup banyak di NTT.

Dia pun mengajak para pihak untuk bersama menuntaskan stunting, sehingga generasi masa depan NTT bisa berada pada standar hidup yang lebih sehat.

"Sebagai Dirut, saya juga sangat apresiasi dan bangga punya karyawan, walaupun di tengah kesibukan dan keterbatasan masih ada kepedulian dan berbagi pada anak-anak stunting," tuntasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau