Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kota Indonesia Alami Hari Terpanas Beruntun Lebih dari 5 Hari

Kompas.com - 13/11/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Sebanyak sembilan kota di Indonesia mengalami hari terpanas dan terpanjang secara beruntun selama lebih lima hari.

Temuan tersebut didapatkan berdasarkan studi terbaru dari Climate Central berjudul “The hottest 12-month stretch in recorded history”.

Climate Central merupakan lembaga nonprofit terdiri atas kelompok ilmuwan dan komunikator independen yang meneliti dan melaporkan pemantauan tentang perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

Baca juga: Jakarta Alami Hari Terpanas dan Terpanjang Beruntun Selama 17 Hari

Di Indonesia, Climate Central menganalisis 14 kota. Dari total tersebut, sebanyak sembilan kota mengalami hari terpanas beruntun lebih dari lima hari.

Kesembilan kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, Bekasi, Depok, Tangerang, Semarang, Palembang, Bogor, dan Batam.

Climate Central menyebutkan, kota yang mengalami hari terpanas sekaligus terpanjang secara beruntun mengalami suhu lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu harian selama 30 tahun terakhir.

Di antara kesembilan kota tersebut, tiga kota masuk ke dalam 10 kota teratas dengan hari terpanas dan terpanjang secara beruntun.

Baca juga: 2023 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas, Suhu Naik Hampir 1,5 Derajat Celsius

Ketiganya adalah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Jakarta mengalami hari terpanas secara beruntun selama 17 hari, Tangerang dengan 17 hari, dan Bekasi dengan 15 hari.

Wakil Presiden Bidang Sains Climate Central Andrew Pershing mengatakan, fenomena kota yang mengalami hari terpanas secara beruntun terjadi di berbagai wilayah di dunia.

Bahkan, pada November 2022 hingga Oktober 2023 menjadi 12 bulan terpanas sepanjang catatan sejarah.

Baca juga: Oktober 2023 Jadi yang Terpanas Sejak Era Industri

“Dengan rata-rata kenaikan suhu mencapai 1,3 derajat celsius,” kata Pershing dalam siaran persnya.

Kota Houston di Amerika Serikat (AS) menduduki peringkat teratas yang mengalami hari terpanas sekaligus terpanjang dengan 22 hari beruntun, sejak 31 Juli sampai 21 Agustus.

“Kota Jakarta dan Tangerang menempati urutan kedua dalam daftar kota-kota dunia yang mengalami hari terpanas secara beruntun dengan 17 hari, sejak 7 Oktober sampai 24 Oktober,” kata Pershing.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Sebagai salah satu negara Asia yang beriklim tropis, Indonesia turut mengalami kenaikan suhu dalam setahun terakhir.

Berdasarkan Indeks Pergeseran Iklim dari Climate Central, Indonesia menempati urutan teratas di antara negara-negara G20 dengan angka rata-rata 2,4, mengalahkan Arab Saudi yakni 2,3 dan Meksiko yaitu 2,1.

Baca juga: 10 Kota/Kabupaten Terpanas di Indonesia Hari Ini, Majalengka 37,8 Derajat Celsius

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau