Kemenkes, Kemendagri, dan Kemendes harus dapat mewujudkan integrasi dengan baik sehingga layanan primer dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pedesaan.
Integrasi layanan primer yang sekarang dilaksanakan Kemenkes membutuhkan kita semua untuk mengantisipasi tantangan di atas agar tidak menghambat program yang telah direncanakan.
Kemenkes juga melihat adanya puskesmas, berbagai fasyankes tingkat dasar lainnya, serta keberadaan berbagai UKBM di masyarakat menunjukkan belum terintegrasinya pelayanan kesehatan dan pemberdayaan kesehatan.
Dalam konsep Kemenkes, maka UKBM (posyandu) nantinya akan memberikan pelayanan seluruh siklus hidup manusia. Kondisi ini tentu membutuhkan perspektif yang baru bagi kader kesehatan dan masyarakat.
Disebutkan integrasi layanan primer dilakukan penerapan siklus hidup, fokus pada integrasi layanan, dan memperkuat PWS desa melalui dashboard situasi kesehatan di desa.
Layanan primer di wilayah pedesaan dengan demikian akan mengalami perkembangan yang cukup drastis sekaligus menantang dengan kebijakan kemenkes tersebut.
Transformasi kesehatan dijalankan didukung lintas sektor, pemda, dan peran aktif masyarakat berhadapan dengan tantangan tantangan layanan primer yang terjadi.
Bagi individu dan keluarga pedesaan, layanan primer dibutuhkan karena akses terdekat, pembiayaan terjangkau, dan melayani sesuai kearifan lokal.
Keluarga di pedesaan tidak paham SPM kesehatan dan integrasi layanan primer. Yang mereka pahami dapat mengakses layanan primer dengan mudah sesuai sosial budaya masyarakatnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya