Selanjutnya, jaringan gas perkotaan akan melayani kebutuhan rumah tangga terbatas (memasak).
Sementara seluruh kebutuhan energi dilayani dalam bentuk listrik.
Strategi III Proses dan Produksi Industri Dibatasi melalui Desain Bangunan dan Material Hijau
Emisi dari sektor Industrial Process and Production Use (IPPU) dibatasi melalui penggunaan bahan bangunan dan desain rendah karbon.
Bahan bangunan seperti semen memiliki kandungan emisi yang cukup tinggi dari proses produksinya, meskipun proses produksinya berada di luar nusantara.
Jika pabrik semen dengan teknologi terkini dibangun di Nusantara, maka emisi tersebut akan diperhitungkan sebagai emisi Nusantara
Strategi III Tata Kelola Sampah
Pengelolaan sampah dilakukan melalui sebuah sistem mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang (3R), dan pendekatan ekonomi sirkular.
Selanjutnya pemulihan dan daur ulang sampah, menggunakan pendekatan ekonomi sirkular 3R sebanyak 60 persen.
Sebanyak 40 persen sampah diolah menjadi dan/atau produk dengan sedikit residu yang tidak dapat diperoleh kembali sebesar 10-12 persen yang dibuang ke TPA.
Strategi IV Pertanian Ramah Lingkungan
Strategi komprehensif akan diterapkan untuk meningkatkan sektor pertanian, menjamin ketahanan pangan, dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Untuk mengatasi ketahanan pangan, strategi dilakukan dengan memetakan pembentukan cadangan pangan pemerintah, pembuatan Informasi Harga Pangan Strategis, dan diversifikasi konsumsi pangan.
Selanjutnya mengembangkan kawasan rumah pangan berkelanjutan, pengembangan produk pangan lokal, serta pengawasan dan sertifikasi komoditas pangan segar merupakan langkah yang bertujuan untuk mendorong keamanan pangan dan keberagaman konsumsi pangan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya