“Kerusakan ekosistem dasar perairan akibat penambangan pasir laut telah membawa dampak ikutan yang panjang bagi kehidupan nelayan pulau Kodingareng,” terang Arif.
Baca juga: Masyarakat Perlu Selektif Pilih Pemimpin yang Peduli Kualitas Udara
Menurutnya, gerakan perlawanan tersebut sesungguhnya tidak bisa dilihat semata-mata nelayan Kodingareng melawan tambang pasir laut.
Akan tetapi, peristiwa tersebut harus dilihat sebagai dua kekuatan antara mereka yang pro-lingkungan melawan korporasi yang berkolaborasi dengan penguasa didukung oleh kekuatan kapitalisme global.
Dia menamaparkan, dengan penerapan co-management diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjamin rasa keadilan.
Hal itu sekaligus menghindari kemungkinan terjadi marginalisasi terhadap kelompok masyarakat yang lemah, sehingga konflik antara pemangku kepentingan dapat dihindari.
Baca juga: Diplomasi Iklim dan Energi ASEAN Belum Sentuh Masyarakat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya