Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Provinsi dengan Petani Milenial Terbanyak, Jawa Timur Juaranya

Kompas.com - 08/12/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Jumlah petani yang berusia 19-39 tahun, atau yang dikategorikan sebagai petani milenial, pada 2023 tercatat sebanyak 6,183 juta jiwa.

Menurut Sensus Pertanian 2023 Tahap I, jumlah petani milenial tersebut mencapai 21,93 persen dari total petani di Indonesia.

Yang dimaksud petani adalah adalah usaha pertanian perorangan (UTP) yang hanya berusaha pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

Baca juga: Ada 50.879 Petani Milenial di NTT Gunakan Teknologi Digital

Total UTP di Indonesia menurut Sensus Pertanian 2023 Tahap Iadalah 29,342 juta.

Dari jumlah tersebut, Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak yang memiliki petani milenial yakni 971.102 orang.

Jumlah petani milenial di Tawa Timur tersebut setara sekitar 15,71 persen dari keseluruhan petani milenial di Indonesia.

Setelah Jawa Timur, provinsi dengan jumlah petani milenial terbanyak kedua dan ketiga secara berturut-turut adalah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat.

Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat masing-masing memiliki petani milenial sebanyak 625.807 orang (10,12 persen) dan 543.044 orang (8,78 persen).

Baca juga: Penjualan Kredit RSPO Petani Swadaya Binaan Musim Mas Tembus Rp 20 Miliar

Berikut 10 provinsi dengan jumlah petani milenial terbanyak menurut Sensus Pertanian 2023 Tahap I.

  1. Jawa Timur: 971.102 orang
  2. Jawa Tengah: 625.807 orang
  3. Jawa Barat: 543.044 orang
  4. Sumatera Utara: 361.814 orang
  5. Sumatera Selatan: 340.436 orang
  6. Lampung: 337.487 orang
  7. Sulawesi Selatan: 272.817 orang
  8. Nusa Tenggara Barat: 225.483 orang
  9. Nusa Tenggara Timur: 225.185 orang
  10. Aceh: 222.879 orang

Baca juga: Pendapatan Petani Cuma Rp 1 Juta per Bulan, Pertanian Butuh Investasi Jumbo

Teknologi

Selain berusia muda, petani milenial juga erat dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian.

Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian modern, penggunaan internet, penggunaan telepon pintar, penggunaan teknologi informasi, penggunaan drone, dan atau penggunaan kecerdasan buatan.

Akan tetapi, menurut Sensus Pertanian 2023 Tahap I, kurang dari separuh petani milenial yang memanfaatkan teknologi digital.

Rinciannya adalah, sebanyak 3,579 juta petani milenial tidak menggunakan teknologi digital. Sisanya, sekitar 2.604 juta petani milenial menggunakan teknologi digital.

Baca juga: Percepat Kedaulatan Pangan, Ganjar-Mahfud Bagi-bagi Lahan Petani

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau