Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

GSDR 2023 membantu memberikan pemahaman baru mengenai proses dan praktik transformatif yang dapat membantu menggerakkan dunia dari komitmen ke tindakan, dan dari deklarasi ke pelaksanaan.

Baca juga: Hanya 15 Persen Target SDGs Sesuai Jalur, Ada Orang Tak Rasakan Manfaat Pembangunan

Laporan ini menguraikan perubahan yang diperlukan, tidak hanya pada sumber energi, pola konsumsi, dan rantai pasokan, namun juga pada nilai, hati, dan pikiran.

"Dengan memanfaatkan data dan wawasan ilmiah terkini, laporan ini menawarkan cara inovatif untuk mempertimbangkan dan mengupayakan perubahan dan solusi guna membantu mewujudkan realitas baru yang lebih berkelanjutan," papar Antonio.

Dia berterima kasih kepada para anggota kelompok ilmuwan independen yang telah berbagi pengalaman, wawasan, dan pemahaman ahli mereka mengenai transformasi yang diperlukan.

"Kita harus memperhatikan dan bekerja sama untuk mewujudkan Agenda 2030 dan benar-benar mengubah dunia kita demi kebaikan," cetusnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Ekonomi dan Sosial Li Junha menambahkan, tiga tahun terakhir dunia berpindah dari satu krisis ke krisis lainnya, dan terjebak dalam lingkungan sosio-ekonomi yang semakin menantang.

Meskipun beberapa dari krisis ini tidak dapat dihindari, krisis lainnya disebabkan oleh pilihan jalan yang diambil, atau kegagalan dalam mengambil tindakan yang mendesak untuk mewujudkan komitmen yang telah kita buat.

Selama musim panas tahun 2023, dunia mengalami suhu tertinggi. Panas ekstrem, kebakaran hutan, banjir, dan badai berdampak pada kehidupan di seluruh dunia dan masyarakat termiskin dan paling rentan di dunia adalah pihak yang paling terkena dampaknya.

Penutupan akibat pandemi menunjukkan adanya kesenjangan dalam perlindungan sosial dan pemberian layanan di semua negara, sehingga memperdalam kesenjangan yang ada dan semakin membuat kelompok rentan semakin tertinggal.

Mata pencarian terganggu dan kesejahteraan menjadi terganggu. Walaupun sudah terjadi pemulihan, namun masih rapuh dan tidak merata.

Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 17 SDGs Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dan krisis biaya hidup yang diakibatkan oleh konflik dan perpecahan geopolitik telah memperlebar perpecahan tersebut.

"Kita bisa memiliki dunia yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik. Namun hanya jika kita menggandakan upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," imbuh Li.

Dengan melakukan perubahan transformatif yang tertuang dalam Agenda 2030, dunia dapat mengatasi guncangan global, membangun ketahanan, dan menjadi lebih kuat.

Dia menegaskan, ini bukan waktunya untuk panik atau kehilangan harapan. Sebaliknya, inilah saatnya untuk bertindak secara kolektif dengan visi dan fokus jangka panjang.

Menurut Li, GDSR 2023 menyoroti kontribusi signifikan ilmu pengetahuan, dan tindakan berbasis bukti, untuk melawan ketidakpastian dan mengatasi tantangan global.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
LSM/Figur
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Pemerintah
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Pemerintah
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
BUMN
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Pemerintah
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
LSM/Figur
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
LSM/Figur
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
BUMN
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
Pemerintah
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Pemerintah
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Swasta
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Swasta
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Pemerintah
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Pemerintah
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau