Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Anak dengan akses sanitasi di rumah tangga yang tidak baik mempunyai peluang mengalami stunting lebih tinggi.

Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 6 SDGs Air Bersih dan Sanitasi Layak

3. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

Sanitasi lingkungan yang buruk memiliki kaitan yang erat terhadap kejadian ISPA pada balita.

Beberapa faktor seperti ventilasi rumah, kepadatan hunian, dinding rumah, dan pencahayaan rumah berpengaruh terhadap kejadian ISPA balita.

Ruangan dengan jumlah anggota keluarga yang melebihi batas persyaratan kesehatan rumah sehat dapat meningkatkan risiko kejadian ISPA.

Pasalnya, mikroorganisme dapat dengan mudah menyebarkan atau menularkan bakteri pada anggota keluarga lainnya.

Selain itu, kepadatan hunian dalam satu ruangan juga memengaruhi tingkat konsumsi oksigen masing-masing anggota keluarga.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Sarpras Air Bersih dan Sanitasi Berbiaya Rp 1,047 Triliun Digenjot

4. Tuberkulosis TBC

Selain ISPA, kejadian TBC juga dikaitkan dengan kondisi ventilasi rumah yang kurang.

Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan
ventilasi dengan kejadian TBC pada balita.

Selain itu, kondisi kelembapan rumah juga berpengaruh terhadap kejadian TBC pada balita.

Rumah dengan ventilasi yang kurang baik dapat menyebabkan sirkulasi udara tidak berjalan lancar dan sinar matahari yang masuk menjadi sedikit.

Hal tersebut dapat membuat keadaan dalam ruangan rumah menjadi lembab, kondisi yang disukai oleh mikroorganisme penyebab TBC tumbuh.

Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Layak Bantu Turunkan Angka Stunting

5. Kecacingan

Sanitasi lingkungan yang buruk berpengaruh pada kejadian kecacingan pada balita.

Air bersih yang buruk dapat justru menjadi bumerang terhadap upaya pembersihan seperti mandi, mencuci tangan, minum, dan lainnya.

Pasalnya, air dengan kondisi yang buruk tersebut terkontaminasi bakteri,
kuman, maupun cacing.

Kondisi jamban juga merupakan faktor penyebab terjadinya kecacingan.

Jamban yang tidak memenuhi syarat seperti tidak tertutup ataupun tidak berlantai mempermudah penularan cacing yang berasal dari tinja ke manusia.

Baca juga: Manfaat Toilet dan Sanitasi yang Layak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com