Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sanitasi yang layak adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia untuk menjaga kebersihan serta kesehatan diri dan lingkungannya.

Tersedianya sanitasi yang layak untuk semua manusia menjadi target dalam Sustainable Development Goasl (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Akan tetapi, untuk mewujudkan sanitasi layak bagi semua, rupanya masih perlu perjuangan yang panjang.

Baca juga: Sejarah Toilet dan Sanitasi Layak: Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Dilansir dari UNICEF, pada 2020 baru 54 persen populasi global atau 4,2 miliar jiwa yang menggunakan layanan sanitasi yang dikelola dengan aman.

Lebih dari 1,7 miliar orang masih belum memiliki layanan sanitasi dasar, seperti toilet atau jamban pribadi.

Dari jumlah tersebut, 494 juta masih buang air besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka.

Semakin layak sanitasinya, semakin sedikit pula potensi munculnya penyakit di sebuah daerah berpopulasi. Lantas apa saja manfaat sanitasi selain kesehatan?

Baca juga: Sanitasi Layak: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Manfaat toilet dan sanitasi layak

Dilansir dari situs web Humanitarian Global, setidaknya ada enam manfaat adanya toilet dan sanitasi layak. Berikut manfaatnya.

1. Mencegah penyakit dalam Keluarga

Kebersihan yang buruk dapat menyebabkan infeksi kulit dan penyebarannya kepada anggota keluarga lainnya. Sanitasi layak dapat menjaga kebersihan lingkungan dan keluarga, sehingga terhindar dari potensi penyakit.

2. Merawat kesehatan mental

Kebersihan juga penting untuk kesejahteraan emosional. Lingkungan yang kumuh dan kurang terorganisir dapat menyebabkan ketegangan mental dan kecemasan.

3. Meningkatkan kepercayaan diri

Sanitasi dan kebersihan memengaruhi kepribadian dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan menjaga kebersihan rumah, gizi, dan diri sendiri, kepribadian juga ikut terbangun menjadi lebih baik.

Baca juga: Mengenal Tujuan 6 SDGs: Air Bersih dan Sanitasi Layak

4. Menjaga status sosial

Kebersihan, termasuk adanya sanitasi yang layak, memengaruhi bagaimana pandangan orang. Dengan menjaga kebersihan, manusia dapat mempertahankan status sosial yang baik.

5. Meningkatkan konsentrasi dan produktivitas

Lingkungan yang bersih membantu pengembangan diri. Dengan fokus pada pekerjaan atau belaraj, produktivitas dapat meningkat dan pengembangan diri dapat tercapai.

6. Meningkatkan kualitas hidup

Dengan menjaga sanitasi dan kebersihan yang baik, manusia dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah penyakit dan masalah kesehatan.

Baca juga: Capaian Sanitasi Layak di Indonesia, Yogyakarta Paling Atas, Papua Paling Buncit

Manfaat Sanitasi menurut WHO

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memaparkan sejumlah manfaat dari sanitasi yang layak. Berikut manfaatnya.

  • Mengurangi penyebaran cacing usus, schistosomiasis, dan trachoma yang menyebabkan jutaan orang menderita.
  • Mengurangi keparahan dan dampak malnutrisi.
  • Menjaga marwah dan meningkatkan keamanan, khususnya di kalangan perempuan dan anak perempuan.
  • Mengurangi penyebaran resistensi antimikroba.
  • Tidak mencemari sumber air.
  • Berpotensi menjadi sumber energi terbarukan, seperti biogas, yang berasal dari limbah kotoran manusia.
  • Berpotensi mengurangi kelangkaan air melalui penggunaan air limbah yang aman untuk irigasi terutama di daerah yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim.

Baca juga: Layanan Mudik 2023, Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tersedia di 46 Titik Seluruh Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau