KOMPAS.com - Pemerintah Spanyol berjanji untuk menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di negara tersebut pada 2035 alias 12 tahun dari sekarang.
Pengumuman tersebut sejalan dengan berbagai langkah "Negeri Matador" dalam bidang pengembangan energi terbarukan.
Langkah awal penutupan PLTN di Spanyol rencananya akan dimulai pada 2027, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: 9 Tahun Lagi, Indonesia Pasang Target Operasikan PLTN
Pengelolaan limbah radioaktif dan pembongkaran PLTN akan menelan biaya sekitar 20,2 miliar euro.
Biaya yang dibutuhkan untuk berbagai tahapan penutupan PLTN tersebut akan didukung oleh operator pembangkit.
Sejauh ini, PLTN berkontribusi terhadap seperlima kebutuhan listrik di Spanyol. Dan masa depan PLTN di negara tersebut menjadi topik hangat selama kampanye pemilu pada tahun ini.
Atas keputusan tersebut, Spanyol bergabung dengan negara lain, seperti Jerman dan Swiss, yang berjanji untuk menjauh dari PLTN.
Baca juga: Kesepakatan 20 Negara Dongkrak Kapasitas PLTN Dunia Menuai Kritik
Awal tahun ini, Jerman menutup tiga PLTN-nya yang tersisa setelah lebih dari satu dekade lalu berjanji untuk menghentikan penggunaan energi nuklir.
Pada 2017, Swiss memutuskan untuk meninggalkan PLTN, tetapi tidak menetapkan tenggat waktu yang konkret untuk menutup pembangkitnya yang tersisa.
Awal tahun ini, negara tersebut berencana untuk tetap menggunakan PLTN lebih lama dari yang diharapkan untuk membantu memasok listrik di tengah kekhawatiran akan kekurangan listrik.
Baca juga: Sinyal Pembangunan Makin Kuat, PLTN Ditarget Masuk Sistem pada 2040
Di satu sisi, beberapa negara di Eropa masih belum mau menutup PLTN untuk mengantisipasi peningkatan permintaan listrik dan terbatasnya kapasitas energi terbarukan saat ini.
Perancis, Belgia, dan Finlandia juga berupaya memperpanjang umur PLTN. Sementara Rumania, Bulgaria, dan Slovenia berencana membangun PLTN baru.
Negara-negara lain yang telah berjanji untuk menghentikan penggunaan tenaga nuklir adalah Denmark, Jepang, Skotlandia, dan Swedia.
Meski demikian, beberapa negara telah mengubah kebijakannya dalam beberapa tahun terakhir, sebagaimana dilansir Washington Examiner.
Baca juga: Bapeten Ungkap 3 Provinsi Ini Punya Bahan Baku Nuklir Cukup untuk PLTN
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya