Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki 2024, Ini 7 Teknologi yang Diramal Bakal "Booming" untuk Perusahaan

Kompas.com, 4 Januari 2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Tahun 2023 sudah kita lewati, kini kita memasuki 2024 dengan penuh harap dengan berbagai dinamikanya.

Dari tahun ke tahun, perkembangan teknologi semakin pesat dan canggih. Tahun 2023 saja, kita sudah digemparkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang semakin canggih.

Kini, masuk 2024, perkembangan teknologi bakal lebih pesat lagi. Perusahaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) global, NTT Ltd, meramal akan ada sejumlah teknologi yang bakal booming atau memperoleh popularitas yang besar pada tahun ini.

Baca juga: TPST Ramah Lingkungan di Cilacap Gunakan Teknologi RDF, Apa Itu?

Salah satunya adalah AI yang akan semakin digencarkan di berbagai perusahaan dunia.

Menurut Group EVP, New Ventures and Innovation, NTT Ltd, Shahid Ahmed, perpaduan antara tren baru dan tren utama yang semakin berkembang.

Menurut dia, setiap perusahaan harus melihat lebih jauh ke depan untuk memastikan mereka memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi baru di masa depan dan berupaya mencapai target yang lebih berkelanjutan.

Dilansir dari Antara, Rabu (3/1/2024), berikut tujuh teknologi yang diramal bakal booming untuk perusahaan pada 2024 menurut NTT Ltd.

Baca juga: Cara Menjaga Konsistensi Rasa Kopi dengan Pemanfaatan Teknologi Automasi

1. Dark NOC

Dengan kemajuan AI untuk operasi TI (AIOps), gagasan Network Operations Center (NOC) yang sepenuhnya otomatis dan tanpa intervensi manusia merupakan harapan ideal.

Selama 12 bulan ke depan, perusahaan jaringan akan lebih lanjut menanamkan AIOps ke dalam operasi mereka yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas jaringan, mendukung teknisi, dan memodernisasi infrastruktur.

Meskipun otomatisasi merupakan inti dari ‘Dark NOC’, peran manusia tetap akan menjadi kunci keberhasilannya.

Penyedia jaringan internet perlu fokus pada peningkatan keterampilan, sekaligus memastikan mereka telah melakukan persiapan yang diperlukan dari sudut pandang teknologi, mulai dari standardisasi API hingga optimalisasi pemrosesan data.

Baca juga: Ada 50.879 Petani Milenial di NTT Gunakan Teknologi Digital

2. AI yang lebih inovatif

Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). SHUTTERSTOCK/GOLDEN SIKORKA Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Rak data center atau rak server pada umumnya mengonsumsi sekitar 6 hingga 8 kilowatt listrik.

Dengan hadirnya teknologi AI, akan semakin mempercepat peningkatan kepadatan tersebut dan sekarang sudah lumrah melihat rak berkapasitas 50 hingga 100 kilowatt, bahkan lebih.

"Harapannya adalah konsumsi listrik akan berlipat ganda dan tiga kali lipat di tahun-tahun mendatang. Rak-rak server ini, tentunya menghasilkan lebih banyak panas, dan membutuhkan lebih banyak pendinginan, menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki target net zero (netralitas karbon)," kata Ahmed.

Pada 2024, akan lebih banyak perusahaan yang bekerja sama dengan penyedia sumber daya energi listrik untuk mengeksplorasi opsi yang lebih berkelanjutan.

Pengetatan peraturan pusat data akan mempercepat tren disruptif ini, karena semakin banyak pemerintah dan pelanggan yang menetapkan penggunaan atau pasokan efisiensi energi tertentu untuk memenuhi tujuan keberlanjutan mereka ke depannya.

Baca juga: OIKN Teken Kerja Sama dengan Microsoft dan 3 Perusahaan Teknologi AS

3. Keberlanjutan solusi teknologi terbaru

Tahun 2024, keberlanjutan akan memberikan dampak yang jauh lebih besar terhadap teknologi yang diujicobakan, diinvestasikan, dibeli, dan dikembangkan oleh tim TI, terutama seiring dengan berkembangnya peraturan, pengembangan baru, dan pengetatan.

Dalam perjalanan menuju target net zero dan ramah lingkungan, perusahaan akan semakin memanfaatkan teknologi baru seperti jaringan Private 5G.

Hal tersebut mendorong penerapan smart factory yang dapat berkontribusi terhadap inisiatif ESG, mulai dari mitigasi karbon hingga ekonomi sirkular perangkat keras infrastruktur.

Baca juga: Teknologi Penangkap Karbon Berpeluang Diterapkan di Industri Berat, Ini Daftarnya

4. Jaringan kabel optik

Meningkatnya fokus pada efisiensi, keandalan, keberlanjutan, dan kesiapan jaringan di masa depan akan membawa jaringan optik ke depan pada 2024. Uji coba terbaru membuktikan potensi tersebut berhasil mencapai tingkat transmisi 1,2 Tbps.

Di semua industri, lebih dari 90 persen eksekutif senior ingin memodernisasi jaringan mereka untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan yang sedang dihadapi serta tantangan yang akan datang.

Ada juga upaya terpadu yang lebih luas untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur yang ada dengan teknologi optik.

Hingga kini, telah diketahui terdapat lebih dari 100 perusahaan bermitra untuk memajukan Jaringan Optik dan Nirkabel Inovatif atau IOWN untuk memastikan dunia siap menghadapi teknologi masa depan dan mendorong jaringan optik agar lebih umum digunakan.

Baca juga: Risiko ESG Emiten Teknologi Ini Paling Rendah, Cek Rinciannya

5. Ekosistem IoT

Ilustrasi Internet of Things (IoT)freepik.com/vectorpouch Ilustrasi Internet of Things (IoT)

Kombinasi internet of things (IoT), Private 5G, dan edge computing akan memungkinkan perusahaan mendapatkan wawasan secara real-time dan membuat kebijakan yang lebih baik.

Ketika perusahaan mempercepat upaya digitalisasi, maka diperlukan lebih banyak konektivitas dan lebih banyak perangkat teknologi terbaru karena perusahaan terus mendigitalkan lingkungan fisik.

Keunggulan ini akan semakin penting karena perusahaan membutuhkan data untuk memenuhi platform analitik yang didukung oleh artificial intelligence/machine learning (AI/ML).

Peningkatan otomatisasi karena kekurangan tenaga kerja, computer vision, dan digital twins akan menjadi kasus penggunaan utama yang mendorong kebutuhan akan kemampuan edge yang kuat.

Baca juga: 5 Teknologi Energi Terbarukan yang Cocok Dipasang di Rumah

6. Keahlian manusia menerapkan sistem AI

Laporan Global CX NTT 2023 menemukan, sebagian besar interaksi customer experience (CE) masih memerlukan intervensi manusia, dan para eksekutif sepakat bahwa hal ini akan tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan pelanggan.

Meskipun empat dari limaperusahaan berencana memasukkan AI ke dalam penyampaian CX dalam 12 bulan ke depan, faktor manusia masih menjadi kunci keberhasilannya.

Ketika perusahaan mengalihkan perhatian mereka pada otomatisasi agar dapat meningkatkan dan menyempurnakan kemampuan manusia, mereka akan memberikan penekanan lebih besar untuk mengatasi kekurangan keahlian yang semakin meningkat agar dapat mengikuti perkembangan AI.

Dasar-dasar AI dan analisis big data akan menjadi keahlian dasar bagi sebagian besar pekerjaan di berbagai industri. Namun, perekrutan karyawan baru bukanlah satu-satunya jalan keluar.

Penelitian yang dilakukan oleh NTT DATA menemukan, para pemimpin dunia usaha cenderung memperoleh profitabilitas lebih dari 25 persen selama tiga tahun terakhir karena adanya investasi dalam inisiatif pengembangan keterampilan (reskilling dan upskilling).

Baca juga: Revolusi Lanskap Teknologi, LLV-Jetro Bangun Pusat Inkubasi BSD City

7. Invisible clouds bergerak lebih dalam

Ilustrasi cloud computing Dok. Istimewa Ilustrasi cloud computing

Ketika berfungsi dengan baik, lingkungan cloud menjadi tidak terlihat, membiarkan aplikasi berada di panggung utama.

Manfaat dari cloud sebagian besar telah dirasakan di lingkup perkantoran, project management tools, solusi CRM, dan sejenisnya.

Sayangnya, pemanfaatan cloud belum sepenuhnya dikuasai oleh industri tertentu. Namun, semua itu akan berubah tahun depan.

Penyedia layanan transformasi untuk industri transportasi dan pertahanan telah bertransisi ke penggunaan infrastruktur cloud untuk mengoptimalkan pengeluaran dan mengurangi biaya.

Baca juga: Teknologi Penangkap Karbon Lebih Mahal daripada Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Swasta
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Pemerintah
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Pemerintah
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Pemerintah
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Swasta
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Swasta
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Pemerintah
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
LSM/Figur
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Pemerintah
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Swasta
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
Pemerintah
Survei Morgan Stanley: 80 Persen Investor Siap Tambah Alokasi Investasi Berkelanjutan
Survei Morgan Stanley: 80 Persen Investor Siap Tambah Alokasi Investasi Berkelanjutan
Pemerintah
Maybank Gandeng YKAN Berdayakan Petani Kakao Perempuan di Berau
Maybank Gandeng YKAN Berdayakan Petani Kakao Perempuan di Berau
Swasta
Dukung Pemerintah Bangun 33 PLTSa pada 2029, PLN Siap Jadi Kunci Ekosistem 'Waste-to-Energy'
Dukung Pemerintah Bangun 33 PLTSa pada 2029, PLN Siap Jadi Kunci Ekosistem "Waste-to-Energy"
BUMN
Ruang Terbuka Hijau untuk Lindungi Kesehatan Mental Seluruh Dunia
Ruang Terbuka Hijau untuk Lindungi Kesehatan Mental Seluruh Dunia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau