Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Punah, Ini 9 Kucing yang Dilarang Dipelihara di Rumah

Kompas.com - 08/01/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Jika dibandingkan dengan kucing kampung, kucing emas memiliki ukuran dan suara yang berbeda.

Tak jarang, warga yang melihat kucing emas kerap mengira sebagai anak harimau.

Kendati disebut kucing emas, warna bulunya cukup bervariatif. Ada yang berwarna emas kecokelatan, cokelat, hitam, merah rubah, dan abu-abu.

IUCN mengkategorikan kucing merah sebagai near threatened atau hampir terancam.

Baca juga: Harimau Sunda Terancam Punah, Berikut Upaya yang Bisa Kita Lakukan

3. Macan dahan sunda

Macan dahan sunda (Neofelis diardi) memiliki habitat di Sumatera dan Kalimantan.

Spesies ini memiliki ukuran tubuh panjang dari ujung hidung sampai ujung ekor 1,5 meter atau lebih.

Warna macan dahan cukup bervariasi dari coklat pasir sangat pucat sampai sangat gelap. Spesies ini memiliki pola bercak-bercak seperti awan pada sisi tubuh.

Macan dahan memiliki gigi-gigi taring atas relatif sangat besar dibandingkan dengan ukuran tengkoraknya.

Macan dahan adalah jenis kucing terbesar di Kalimantan sekaligus menjadi predator puncak di sana. Peran ekologisnya sangat penting karena menjaga keseimbangan populasi satwa mangsa.

IUCN mengkategorikan kucing merah sebagai vulnerable atau rentan dengan perkiraan populasi dewasa hanya 4.500 ekor.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Tumbuhan Jadi Punah

4. Macan tutul jawa

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) terekam oleh kamera jebakan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat, 1 November 2012.CIFOR Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) terekam oleh kamera jebakan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat, 1 November 2012.

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) merupakan satwa endemik di Pulau Jawa.

Populasinya juga diperkirankan terus menyusut karena berkurangnya habitat, perburuan, dan lain-lain.

Oleh IUCN, macan tutul jawa masuk kategori critically endangered atau kritis.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau