Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam laporan terbaru berjudul World Economic Situation and Prospects 2024 yang diterbitkan departemen ekonomi dan sosial PBB, UN Department of Economic and Social Affairs, berbagai anomali cuaca akibat El Nino akan membuat sektor pertanian terpukul.
Untuk diketahui, produksi pangan sangat bergantung pada kondisi cuaca. Dan fenomena El Nino dapat menimbulkan dampak negatif.
Pada 2024, PBB memperkirakan bahwa El Nino akan memengaruhi pola curah hujan di banyak negara di Asia, sebagaimana dilansir Euronews Green, Sabtu (6/1/2024).
Baca juga: Miliaran Orang Terancam Panas Mematikan jika Suhu Bumi Terus Naik
Selain menyebabkan kekeringan, anomali curah hujan juga dapat menyebabkan banjir ekstrem. Kedua faktor tersebut akan sangat berdampak pada hasil pertanian.
Gangguan produksi pangan diperkirakan akan lebih parah di negara-negara di mana sektor pertanian menyumbang kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Hasil panen yang tergangu akan turut mengerek harga pangan. Padahal, harga pangan dunia saat ini sudah naik cukup tinggi.
Tingginya harga pangan berdampak pada kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. PBB mengatakan, harga tinggi ini akan terus berlanjut di Afrika, Asia Selatan, dan Asia Barat.
PBB menambahkan, kemungkinan besar kekeringan juga akan terjadi di Amerika Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika Selatan, dan kawasan Sahel Afrika.
Baca juga: Puncak El Nino Belum Terjadi, Suhu Panas Sudah Sangat Terasa
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya