Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AEON Store dan Living World Kota Wisata Tanam Pohon Bersama

Kompas.com, 28 Januari 2024, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dijadwalkan hadir pada pertengahan Maret 2024, AEON dan Living World Kota Wisata menggelar kegiatan penanaman pohon bersama pada 27 Januari 2024, sebagai bentuk kontribusi bagi lingkungan.

Pada kegiatan ini, AEON dan Living World Kota Wisata menanam sejumlah bibit pohon syzygium oleana (pucuk merah) pada area seluas 1.000 meter persegi di halaman Living World Kota Wisata.

Kegiatan penanaman pohon yang diinisiasi oleh AEON dan Living World Kota Wisata dihadiri oleh perwakilan manajemen dari kedua belah pihak, di antaranya Presiden Direktur PT AEON Indonesia Takahiro Osugi, Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata Sugiyanto Wibawa, serta anggota dari komunitas Kota Wisata Cibubur.

Harapannya, bibit pohon pucuk merah ini dapat berkontribusi dalam menyerap karbon dioksida (CO2) melalui fotosintesis, menyerap timbal sehingga berfungsi sebagai pemurni udara alami yang mengurangi polusi, dan memberikan estetika terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kupang, 750 Pohon Produktif Ditanam

Presiden Direktur PT AEON Indonesia Takahiro Osugi mengatakan, tujuan dari upaya penanaman pohon ini adalah untuk memperkaya pengalaman hidup warga Kota Wisata Cibubur dan sekitarnya.

Pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas udara dan lingkungan yang lebih sehat.

Selain dampak terhadap lingkungan, tradisi kolaboratif penanaman pohon ini menggarisbawahi komitmen tulus AEON terhadap konservasi alam dan dedikasinya untuk memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat lokal,” ujar Osugi.

AEON Store, brand asal Jepang yang menyediakan berbagai kebutuhan harian mulai dari supermarket, health & beauty, delicatessen, hingga bakery di bawah naungan PT AEON Indonesia merupakan salah satu anchor tenant yang akan dihadirkan oleh Living World Kota Wisata.

Sementara, Living World Kota Wisata merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep “Home Living, Lifestyle & Eat-entertainment” yang dikembangkan oleh PT Sahabat Kota Wisata, joint venture company antara Kawan Lama Group dan Sinarmas Land.

Pusat perbelanjaan ini dapat diakses melalui Tol Jagorawi dan Tol JORR 1 (via Jatiasih), Light Rapid Transit (LRT), dan shuttle bus yang beroperasi dari dalam Kota Wisata yang diharapkan dapat menumbuhkan tren pasar yang positif bagi Living World Kota Wisata bersama AEON dan tenant lainnya.

Baca juga: Mengenal Jenis Pohon Sambil Olahraga di Bukit Baru Pangkalpinang

Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata Sugiyanto Wibawa mendukung sepenuhnya kolaborasi dengan AEON ini, karena sejalan dengan prinsip eco-friendly mall Living World Kota Wisata

"Kami merancang dengan memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan, mencakup efisiensi energi listrik, penggunaan material ramah lingkungan, juga optimalisasi sistem pengairan yang menggunakan waste water treatment system," imbuh Sugyanto.

Dia mengharapkan bibit-bibit pohon yang ditanam dan dirawat oleh Living World Kota Wisata dapat memberikan nilai tambah bagi sekitar. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata Herry Hendarta mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran AEON Store sebagai anchor tenant di Living World Kota Wisata Cibubur.

"Kami berharap kehadiran Living World dapat menjadi pilihan berbelanja dan pusat hiburan bagi warga Kota Wisata, Legenda Wisata, hingga masyarakat di wilayah Cibubur dan sekitarnya. Semoga melalui kegiatan penanaman pohon ini dapat menambah lebih banyak lagi ruang terbuka hijau di kawasan Kota Wisata Cibubur," cetus Herry.

AEON Store Living World Kota Wisata yang dibuka pada pertengahan Maret 2024, akan menjadi toko AEON ke-7 di Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau