KOMPAS.com - Pemerintahan baru yang akan terpilih usai Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menyusun terobosan di sektor energi terbarukan, pangan, dan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Elia Nelson Kumaat di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"(Ketiga) hal ini penting karena pada saat ini Indonesia menghadapi krisis. Tiga hal inilah yang akan menjadi kekuatan kita," ujar Elia, sebagaimana dilansir Antara.
Dari ketiga sektor tersebut, Elia menuturkan energi terbarukan menjadi sektor yang paling disorot.
Pasalnya, belum ada komitmen nyata dari negara-negara G20 terkait pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
"Hal Itu berdampak kepada kebijakan dalam negeri Indonesia yang menjadi maju mundur (tidak pasti)," ucap Elia.
Selain sebagai kekuatan untuk mengatasi krisis, Elia menuturkan terobosan pada ketiga sektor tersebut juga akan berdampak positif terhadap pembukaan lapangan kerja.
Baca juga: Kerja Sama Internasional Dinilai Penting Bantu Penuhi Kebutuhan Energi Indonesia
"Pada saat dilakukan terobosan di tiga sektor ini, akan muncul pengusaha-pengusaha baru," ucapnya.
Ia mengatakan, Hipmi secara konsisten mendorong lahirnya pengusaha baru.
Sebab, idealnya jumlah pelaku wirausaha di suatu negara harus mencapai 8 hingga 10 persen dari total penduduk agar dapat dikategorikan sebagai negara maju.
Menurutnya, kini jumlah pengusaha telah tumbuh, namun masih berkisar di antara 3 hingga 4 persen dari total penduduk.
Baca juga: AEON Mall BSD Hadirkan Energi Bersih Berkapasitas 1.161 MWh Per Tahun
Sehingga, untuk meningkatkan proporsi pengusaha sebesar 8 sampai 10 persen, Indonesia masih perlu mencetak 16,2 juta wirausahawan agar dapat menjadi negara maju.
Elia menuturkan, para pengusaha selanjutnya akan dapat membantu pemerintah membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja yang tersedia saat Indonesia mendapatkan bonus demografi.
"Masih ada dana yang cukup besar yang belum tersalurkan. Hal ini bisa diarahkan untuk tiga sektor tersebut dan mendukung lahirnya pelaku wirausaha baru," jelas Elia.
Baca juga: 85 Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Tekan 729.000 Ton Emisi Karbon
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya