Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Selain membantu mengembangkan energi bersih, pengembangan hidrogen hijau di Indonesia memberikan sejumlah manfaat.

Senior Analis Institute for Essential Services Reform (IESR) Farid Wijaya menuturkan, beberapa manfaat dari pengembangan hidrogen hijau contohnya adalah menguatkan ketahanan energi nasional, mengakselerasi dekarbonisasi, dan mendorong ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, produksi hidrogen hijau juga merupakan bagian dari penyimpanan kelebihan suplai listrik serta pemerataan penggunaan energi terbarukan.

Baca juga: 17 Wilayah Ini Punya Potensi Produksi Hidrogen Hijau

Hal tersebut disampaikan Farid dalam Forum Konsultasi Stakeholders mengenai Pengembangan serta Pemanfaatan Hidrogen dan Amonia pada Selasa (6/2/2024).

Selaind dapat langsung dipakai sebagai sumber energi, hidrogen hijau juga dapat dikonversi menjadi amonia, alkohol, metana dan bahan bakar sintetis.

"Serta densitas energinya lebih besar dari baterai dengan kepraktisan serupa bahan bakar minyak (BBM)," ujar Farid dikutip dari situs web IESR.

Farid memaparkan, berbeda dengan bahan bakar fosil, penggunaan hidrogen hanya menghasilkan air, listrik, dan panas, tanpa meninggalkan emisi gas rumah kaca atau debu halus.

Baca juga: 8 Provinsi dengan Potensi Produksi Hidrogen Hijau Terbesar

Proses produksi hidrogen hijau juga ramah lingkungan, terutama jika menggunakan metode elektrolisis untuk memisahkan hidrogen dari senyawa air.

Dalam proses elektrolisis, listrik digunakan untuk memecah molekul air menjadi oksigen dan hidrogen gas.

Hidrogen hijau dinilai dapat menjawab kebutuhan akan keseimbangan lingkungan, membuka peluang untuk menciptakan pasar baru, dan nilai baru bagi industri dunia.

Lebih lanjut, Farid menekankan ada sejumlah faktor pendukung komersialisasi hidrogen hijau.

Pertama, keuntungan, manfaat dan kewajiban dalam penggunaan. Kedua, ketersediaan dan kemampuan akses dari teknologi, waktu dan keamanan.

Baca juga: Supaya Tidak Rugi, Indonesia Perlu Tentukan Posisi dalam Pasar Hidrogen

Ketiga, harga yang terjangkau dan kompetitif yang diiringi investasi dan operasional. Keempat, ramah pengguna, lingkungan dan masyarakat sekitar.

Berkaca dari hal-hal tersebut, ujar Farid, dirasa perlu untuk pemenuhan kebutuhan pasar guna mendorong hidrogen hijau.

Salah satu yang perlu dilakukan adalah inovasi teknologi dari sektor swasta dan pemerintah terhadap pengembangan pasar.

Selain itu, diperlukan transformasi dan transisi nilai ekonomi ke ramah lingkungan dan hijau sekaligus permintaan pasar yang tinggi untuk mendorong investasi.

"Serta adanya peta arah dan kebijakan regulasi untuk mendukung transformasi dan transisi nasional," ujar Farid.

Baca juga: BRIN Bidik Indonesia Jadi Pemasok Hidrogen Hijau di Pasar Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

LSM/Figur
Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Swasta
Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

LSM/Figur
Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

LSM/Figur
DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

Swasta
BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BUMN
AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

LSM/Figur
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Pemerintah
Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Pemerintah
Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau