Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Indonesia Lawan TBC, Buat Komunitas Bantu Penyintas

Kompas.com - 12/02/2024, 15:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Pengobatan ini dikenal sebagai regimen oral jangka pendek untuk tuberkulosis resisten obat (TBC RO)," ujar Budi.

Regimen ini membantu mempersingkat pengobatan jangka pendek TB RO menjadi enam bulan. Sebelumnya, pengobatan jangka pendek untuk pasien TB RO berdurasi 9–11 bulan dan menggunakan suntikan.

Selain itu, Indonesia mendukung penelitian operasional mengenai potensi regimen pengobatan yang lebih singkat untuk Tuberkulosis Sensitif Obat (TBC SO).

Jika TB RO memerlukan pendekatan pengobatan yang lebih kompleks karena bakteri penyebab TB, Mycobacterium tuberculosis, resisten terhadap obat-obatan tertentu, TB SO dapat diobati dengan regimen standar. Namun, durasi pengobatan TB SO saat ini masih sekitar 6-9 bulan.

“Kami adalah salah satu negara pertama di dunia yang melaksanakan inisiatif percontohan untuk memberikan insentif puskesmas, memberikan pelayanan TB yang terstandar, meliputi diagnosis, pelaporan, dan kelengkapannya pengobatan kasus TB,” tambah Menkes.

Baca juga: Jumlah Kasus TBC 2023 Naik, Ini Kata Kemenkes

Tidak hanya di tingkat nasional, kata dia, komitmen Indonesia juga ditunjukkan dalam level global, yakni Indonesia memprakarsai Aliansi Negara-negara untuk Memerangi Tuberkulosis bersama Nigeria, Filipina, dan Polandia.

Ia mengatakan, kerja keras, ketekunan, dan kemauan untuk belajar dan berkorban dapat membuktikan bahwa pemberantasan TB secara global bukanlah suatu kebetulan, melainkan kesuksesan masa depan yang dapat diraih bersama.

“Saya percaya bahwa dengan menyatukan kekuatan, kita bisa menang melawan tuberkulosis,” pungkasnya. 

 

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau