Sulit untuk mengukur berapa banyak perempuan yang memperoleh gelar matematika setiap tahunnya, atau untuk menilai keterwakilan perempuan dalam profesi matematika di seluruh dunia.
Baca juga: Dalam Debat, Anies Sebut 3,2 Juta Kasus Kekerasan terhadap Perempuan
Persatuan Matematika Internasional, sebuah badan global yang mempromosikan kerja sama di bidang matematika, memiliki organisasi anggota di lebih dari 80 negara, dan tidak menyimpan statistik mengenai demografi anggotanya.
Menurut survei AMS tahun 2018, perempuan berkontribusi antara 25 persen hingga 30 persen dari total gelar PhD matematika di Amerika Serikat.
“Meskipun ada peningkatan kesadaran mengenai kesenjangan gender dan kemajuan penting dalam beberapa tahun terakhir, beberapa aspek masih tetap tidak berubah,” kata ketua Komite Perempuan dalam Matematika IMU Carolina Araujo.
Dia menambahkan, statistik menunjukkan bahwa, meskipun terdapat peningkatan yang stabil dalam proporsi perempuan yang menulis makalah ilmiah di bidang matematika dalam beberapa dekade terakhir, namun proporsi penulis perempuan di jurnal terkemuka di bidang matematika masih di bawah 10 persen.
Cara untuk menutup kesenjangan gender ini termasuk secara aktif mempromosikan visibilitas peneliti perempuan dan mendiversifikasi komite yang membuat keputusan pemberian penghargaan.
"Cara lain, yang mungkin bisa membantu orang-orang yang mengambil jeda karir untuk mengasuh anak, adalah dengan menambahkan 18 bulan per anak ke batas usia yang berlaku untuk penghargaan," tuntas Araujo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya