KOMPAS.com - Dalam 90 tahun terakhir atau nyaris seabad, perempuan pemenang penghargaan matematika tertinggi di duni, tercatat hanya lima orang.
Penghargaan bergengsi seperti Fields Medal, Abel Prize, dan Breakthrough Prize sebagian besar diberikan kepada laki-laki.
Pada tanggal 30 Januari 2024, ahli matematika Claire Voisin menjadi perempuan pertama yang memenangkan Crafoord Prize bidang Matematika 2024.
Ini merupakan salah satu penghargaan terkemuka dalam disiplin ilmu tersebut.
Kemenangan ini menyoroti masalah yang sedang berlangsung di bidang matematika yakni kurangnya keragaman gender di antara para pemenang penghargaan paling bergengsi di bidang matematika.
Baca juga: Pegang Peran Penting, Perempuan Jadi Mayoritas Pekerja Pariwisata
Dilansir dari Nature, Senin (19/2/2024), Voisin adalah satu dari lima wanita yang memenangi penghargaan tertinggi dalam bidang matematika dalam 90 tahun terakhir.
Ahli matematika Occidental College Los Angeles, California, Kathryn Leonard megatakan, penghargaan adalah salah satu mekanisme di mana karya dan pemikir dipromosikan ke komunitas yang lebih luas.
Mantan Presiden Association for Women in Mathematics (AMS) yang berbasis di Providence, Pulau Rhode juga mengatakan, jika perempuan dan orang-orang dari kelompok yang dikucilkan terus dikucilkan, pekerjaan mereka tidak akan dirayakan dan dibagikan.
Enam dari penghargaan matematika terbaik dunia yakni Fields Medal dan Abel, Shaw, Wolf, Crafoord dan Breakthrough Prizes, telah diberikan sebanyak 217 kali, namun hanya tujuh kali untuk wanita.
Dua wanita Voisin dan Maryam Mirzakhani, masing-masing telah memenangi dua penghargaan tersebut.
Voisin meraih Shaw Prize pada tahun 2017; Mirzakhani memenangi Fields Medal pada tahun 2014, dan secara anumerta dianugerahi Penghargaan Terobosan pada tahun 2020, terutama atas karya teoretisnya dalam memahami simetri permukaan lengkung.
Baca juga: Hak Perempuan dan Anak Rentan Dilanggar saat Kampanye
Pada tahun 2023, fisikawan dan matematikawan Ingrid Daubechies, yang terkenal karena menggunakan wavelet dalam kompresi gambar, menerima Wolf Prize.
Sedangkan Karen Keskulla Uhlenbeck mendapatkan Hadiah Abel pada tahun 2019 atas upaya perintisnya dalam analisis geometris modern, dan ahli teori bilangan Maryna Viazovska memenangkan Fields Medal pada tahun 2022.
Kendati demikian, Leonard mengakui, situasi sekarang telah meningkat pesat selama masa profesional.
Namun dia menambahkan bahwa dalam dunia yang ideal, pemenang penghargaan harus mewakili komunitas tempat mereka menjadi bagiannya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya