Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasikan Inklusivitas IKN, Komisi Nasional Disabilitas Berharap Dilibatkan

Kompas.com, 29 Februari 2024, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Komisi Nasional Disabilitas (KND) berharap, komisioner KND dapat terlibat dalam perencanaan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar kota baru tersebut ramah bagi penyandang disabilitas.

Komisioner KND Rachmita Maun Harahap mengatakan, sejauh ini belum ada undangan khusus dari Otorita IKN kepada pihaknya untuk pembangunan afirmasi di IKN.

Menurutnya, keterlibatan KND perlu dilakukan agar memastikan pembangunan IKN betul-betul mengusung visi inklusif, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Baca juga: Sistem Kelola Air Limbah Losari Berteknologi Tinggi, Bisa Diadopsi IKN

Rachmita menyampaikan, jika KND tidak diikutsertakan dalam proses perencanaan pembangunan, IKN akan meminggirkan para penyandang disabilitas dalam aktivitas urban maupun ruang perkotaan.

Padahal IKN sudah mengusung visi sebagai ibu kota baru yang inklusif, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (28/2/2024).

Rachmita menilai, tidak sedikit desain gambar bangunan IKN yang belum sepenuhnya menerapkan inklusivitas dengan mengikutsertakan keberagaman disabilitas, dan cenderung sekadar memenuhi persyaratan administrasi.

Ia mencontohkan, ada desain gambar infrastruktur yang sudah memasukkan bidang kemiringan atau ramp untuk disabilitas fisik dengan kursi roda.

Baca juga: Finlandia Digandeng, IKN Naik Level Jadi Kota Paling Berbahagia

Akan tetapi, ramp tersebut tidak memiliki pegangan atau railing yang juga dibutuhkan oleh penyandang disabilitas.

"Jadi seharusnya KND sejak awal dilibatkan untuk memberi advokasi kepada kontraktor atau pejabat pemerintah yang terlibat dalam pembangunan IKN agar paham terkait desain infrastruktur yang ramah untuk disabilitas," kata Rachmita .

Dia mengingatkan, partisipasi penyandang disabilitas di ruang publik sudah dijamin oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Sehingga, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan sudah seharusnya mengikutsertakan penyandang disabilitas sebagai bagian dari pengguna ruang publik.

Baca juga: Otorita IKN Gelar Pertemuan untuk Langkah Awal Pembangunan Berkelanjutan

Oleh karena itu, pihaknya menunggu undangan dari OIKN untuk meninjau sekaligus mengaudit bangunan infrastruktur yang sudah berdiri di IKN.

Peninjauan dan audit tersebut diperlukan untuk menilai apakah bangunan di IKN betul-betul inklusif dan ramah terhadap disabilitas sebelum akhirnya diresmikan.

Ke depannya, Rachmita rencana datang ke IKN dan berkoordinasi dengan kementerian terkait agar bisa melakukan survei dan mengaudit bangunan-bangunan di sana.

"Kalau ada salah-salah bisa lapor kontraktor untuk diperbaiki, rapikan lagi kalau sudah diperbaiki, sudah oke, sudah inklusif, baru bisa diresmikan," ucap Rachmita.

Baca juga: Bakrie Center Foundation Bakal Kembangkan Pendidikan di IKN

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau