Lalu ada Liberty Society, yang berupaya mendaur ulang limbah perusahaan seperti plastik, tekstil, dan kardus menjadi cendera mata bisnis ke bisnis atau merchandise business to business (B2B) serta memberikan kesempatan kerja bagi komunitas yang terpinggirkan.
Kemudian ada Nafas, yang menyediakan data kualitas udara untuk meningkatkan kesadaran tentang polusi udara dan mendorong perubahan kebijakan.
Baca juga: Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Bertolak Menuju Laut Natuna Utara
Serta ada Magalarva, yang menghadirkan layanan pengumpulan limbah dan mengubahnya menjadi tepung lalat tentara hitam berkualitas tinggi sebagai bahan baku pakan hewan.
Secara keseluruhan, empat penerima penghargaan ini berpotensi memberikan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat. Seperti, meningkatkan kesadaran dan memperluas pemantauan polusi udara ke lima kota baru.
Lalu, memonitor pemberdayaan 200 perempuan di berbagai wilayah di Indonesia, mengurangi 9.000 ton emisi gas rumah kaca, memangkas 3.000 ton sampah makanan, dan mendaur ulang sebanyak 470 ton sampah di Indonesia.
"Keberhasilan mereka menjadi bukti komitmen dan kontribusi nyata dalam mengatasi tantangan lingkungan dan sosial, serta menjadi teladan bagi inovasi berkelanjutan di Indonesia," pungkas Mona.
Baca juga: Dana Hibah Buat JETP Cair Cuma Rp 2,4 Triliun
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya